Anak korban banjir Desa Poi-Sigi diungsikan ke bekas sekolah swasta

id Banjir sigi,Desa Poi,Banjir desa poi,Bencana Sigi,Pemkab Sigi,Bupati Sigi,Kabupaten Sigi

Anak korban banjir Desa Poi-Sigi diungsikan ke bekas sekolah swasta

Korban banjir bandang Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan Sigi, Sulawesi Tengah, mengungsi di bekas SMK Muhammadiyah, Minggu (8/12/2019). ANTARA/Muhammad Hajiji

Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Sedikitnya 14 anak korban bencana banjir bandang Desa Poi Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah harus diungsikan ke belas sekolah SMK Muhammadiyah agar lebih aman dari ancaman bencana banjir.

Anak-anak itu terpaksa diungsikan oleh orang tua dan Tagana Dinas Sosial Sigi, dikarenakan tempat tinggal mereka terdampak banjir bandang dan tidak dapat di huni.

Letak lokasi pengungsian mereka, tidak jauh dari lokasi bencana banjir bandang di Jalan Poros Palu-Bangga.

Selain anak, juga terdapat dua balita, dua lansia dan dua orang ibu hamil. Di lokasi pengungsian itu juga terdapat 17 perempuan (remaja dan orang dewasa) dan 17 laki-laki.

Pemkab Sigi akan segera membangun dapur umum, serta menyediakan air bersih dan listrik di lokasi pengungsian.

Data sementara Pemkab Sigi rumah warga yang terdampak dan tidak dapat lagi untuk dihuni berjumlah 17 rumah atau di huni sekitar 17 kepala keluarga, namun tidak semuanya mengungsi di bekas sekolah swasta tersebut.

Pemerintah melalui Balai Wilayah Sungai Sulawesi III dan Pemkab Sigi telah menurunkan dua alat berat untuk menormalisasi sungai serta membersihkan lumpur yang menutup sarana umum dan permukiman warga.

Camat Kecamatan Dolo Selatan, Jalil mengemukakan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir bandang tersebut.

"Banjir ini terjadi sekitar pukul lima, ini karena sedimen yang di atas gunung. Makanya setiap hujan pasti banjir," kata Camat Dolo Selatan, Jalil, di lokasi bencana.

Banjir bandang melanda Desa Doi Kecamatan Dolo Selatan sekitar pukul 05.00 Wita, setelah diguyur hujan deras mulai pukul 02.00 Wita dini hari.

Baca juga: Banjir disertai lumpur terjang permukiman warga Desa Poi-Sigi