Jonatane antusias ikuti debut di World Tour Final

id bulutangkis,jonatan christie,bwf tour final

Jonatane antusias ikuti debut di World Tour Final

Jonatan Christie sukses melalui babak pertama Hong Kong Open 2019 dengan mengalahkan wakil tuan rumah yaitu Wong Wing Ki Vincent dengan skor 20-22, 21-14, 21-13 di arena Hong Kong Coliseum, Rabu (13/11/2019). ANTARA/HO PP PBSI/am.

Puji Tuhan ini penampilan perdana saya di kejuaraan World Tour Final. Rasanya cukup antusias. Apalagi hasil di turnamen ini masuk ke dalam perhitungan Olimpiade 2020, jadi tentu saja saya akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan hasil terbaik di
Jakarta (ANTARA) - Jonatan Christie yang akan melakoni debut BWF World Tour Finals 2019 Guangzhou mengaku menyambut antusias kejuaraan tersebut dan sudah menjalani sejumlah persiapan demi mendapatkan hasil terbaik pada turnamen penutup rangkaian World Tour tahun ini.

"Puji Tuhan ini penampilan perdana saya di kejuaraan World Tour Final. Rasanya cukup antusias. Apalagi hasil di turnamen ini masuk ke dalam perhitungan Olimpiade 2020, jadi tentu saja saya akan berusaha semaksimal mungkin mendapatkan hasil terbaik di turnamen ini. Ada sedikit perasaan tegang karena ini kan World Tour Final, semua pemain terbaik dunia ada di sini," kata Jonatan melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.

"Pelatih sudah bilang kalau saya harus fokus di kejuaraan ini. Katanya, anggap saja seperti pra Olimpiade 2020. Karena kan memang pemain yang turun kemungkinannya kurang lebih sama," katanya menambahkan.

Jonatan sendiri berada di urutan ketiga dalam daftar Race to Guangzhou BWF World Tour Finals 2019 dengan raihan 94.440 poin.

"Sejauh ini kondisi saya oke dan fit. Selama persiapan dan setelah SEA Games kemarin, saya terus menjaga kondisi supaya jangan sampai sakit dan jauh dari cedera. Selama persiapan juga saya lebih fokus mematangkan strategi dan pola permainan," tutur peraih medali emas Asian Games 2018 ini.

Menanggapi soal peta persaingan di sektor tunggal putra BWF World Tour Finals 2019, Jonatan mengaku tidak mau terlalu terbebani.

Menurut dia, catatan pertemuan dengan para pebulutangkis yang turun di kejuaraan ini tidak bisa dijadikan patokan untuk hasil akhir pada pertandingan nanti.

"Apapun bisa terjadi di lapangan. 'Head to head' tidak bisa dijadikan patokan bisa menang atau kalah, tinggal kitanya saja siap atau tidak begitu masuk ke lapangan. Menurut saya, terlalu percaya diri tidak boleh dan terlalu pesimistis juga tidak boleh. Yang penting kita harus bisa tetap kontrol emosinya," tutur Jonatan.

Sepanjang tahun 2019, Jonatan sukses mengoleksi dua gelar juara dari ajang New Zealand Open dan Australian Open. Tunggal putra peringkat lima dunia ini juga berhasil menjadi runner up di kejuaraan Japan Open dan French Open.

"Tahun ini saya bisa lebih konsisten. Setidaknya bisa lebih bagus dari tahun sebelumnya. Tapi memang saya pribadi merasa masih ada PR yang belum selesai. Saya masih penasaran bisa merebut gelar di turnamen-turnamen lever Super 750 dan Super 1000," katanya.