Hiburan dari bola voli di tengah paceklik medali SEA Games 2019

id SEA Games,tim bola voli,medali emas

Hiburan dari bola voli di tengah paceklik medali SEA Games 2019

Tim bola voli putra Indonesia pada SEA Games 2019 Filipina. ANTARA/HO/Tim CdM Indonesia/pri.

Clark, Filipina (ANTARA) - Kemenangan tim bola voli putra atas tuan rumah Filipina menjadi hiburan bagi kontingen Indonesia yang dilanda paceklik medali emas pada Selasa atau hari terakhir menjelang penutupan SEA Games 2019.

Tim bola voli putra Indonesia asuhan pelatih Li Qiujiang tampil gemilang pada partai final untuk membungkam tuan rumah
yang didukung para penonton. Dalam pertandingan di Philsports Arena, Metro Manila itu, Rivan Nurmulki dkk menang tiga gim langsung dengan skor 25-21, 27-25, dan 25-17.

Sementara itu di sektor putri tim Indonesia harus puas dengan medali perunggu setelah menang juga atas tuan rumah Filipina dengan skor 3-2 (25-20, 24-26, 25-15, 20-25, 16-14).

Hiburan dari bola voli tidak berlanjut ke Stadion Rizal Football Manila setelah tim nasional Indonesia U-22 gagal meraih medali emas dari cabang sepak bola pada SEA Games 2019. Tim asuhan Indra Sjafri itu ditaklukkan 0-3 oleh Vietnam pada pertandingan final. Kekalahan ini sekaligus menandai kegagalan Indonesia membawa pulang medali emas SEA Games cabang sepak bola selama 28 tahun.

Secara keseluruhan, hari terakhir menjelang penutupan SEA Games 2019, kontingen Indonesia bisa dikatakan paceklik medali emas ditambah 7 perak dan 11 perunggu. Tambahan medali itu membuat secara keseluruhan, kontingen Indonesia mengumpulkan 72 medali emas, 84 medali perak, dan 110 medali perunggu.

Beberapa nomor yang sebelumnya diprediksi meraih emas ternyata meleset. Hingga pukul 22:30 waktu Manila, kontingen Merah Putih hanya meraih dua medali emas. Selain dari bola voli, medali emas dipersembahkan Muhammad Ariq Noor cabang olahraga jiu-jitsu kelas -120 kilogram (kg) putra.

Dalam final yang berlangsung di Laus Convention Center Clark, Ariq tampil apik dan membuat lawannya dari Thailand, Phanungphong Kitpongpanit, tak berdaya sehingga Ariq dinyatakan menang mutlak.

Selain medali emas yang diraih Ariq, wakil Indonesia di jiu-jitsu juga bisa merengkuh satu medali perak dan satu medali perunggu. Medali perak diraih oleh Willy dari nomor -77 kg putra, sementara medali perunggu dipersembahkan oleh Yunus Paays dari nomor -94 kg putra.

Berikut sebaran medali yang diperoleh kontingen Indonesia pada Selasa

Medali emas
1) Jiujitsu -120 kg putra: Muhammad Ariq Noor
2) Bola voli Indoor putra

Medali perak
1) Atletik nomor tolak peluru:Eki Febri Ekawati
2) Jiujitsu 77 kg putra: Willy
3) Kickboxing 60 kg putra Low Kick:Bonatua Lumbantungkup
4) Atletik lari 400 meter putra: Halomoan Edwin Binsar
5) Kickboxing 51 kg Full Contact putra: Apriliando Rumahpasal
6) Billiard 9 Ball Pool Doubles putri: Fathrah Masum dan Nong Krystianti Andilah
7) Sepak bola putra

Medali perunggu
1) Soft Tennis tim putra
2) Atletik lompat jangkit putra: Sapwaturahman
3) Jiujitsu kelas 94 kg putra: Yunus Paays
4) Atletik lari 3000 m halang rintang: Atjong Tio Purwanto
5) Atletik lari 3000 m halang rintang:Pretty Sihite
6) Billiard Doubles 9 Ball Pools putri: Angeline Magdalena Ticoalu dan Silviana Lu
7) Kick Boxing kelas 57 kg Full Contact putra: Adrian Mattheis
8) Kick Boxing 55 kg Kick Light putri: Melpida Sitohang
9) Kick Boxing 69 kg Kick Light putra: Serial Effendi
10) Kick Boxing 63,5 kg Low Kick putra: Brian Alfav Ferdinand Lawitan
11) Bola basket putri