"Kerawanan yang kita antisipasi mengarah kepada aksi terorisme atau pencegahan terorisme, kalau yang lain selama ini aman dan semoga tidak terjadi," kata Wakapolda Sulteng Brigjen Pol. Nurwindiyanto, kepada wartawan usai memimpin apel gelar pasukan, di jalan Sam Ratulangi Palu, Rabu sore.
Ia mengatakan, dalam amanat tertulis Kapolri berdasarkan prediksi intelejen ada 12 kerawanan yang harus diwaspadai, salah satunya aksi terorisme.
"Apalagi belum lama ini ada kejadian di wilayah Kabupaten Parigi," katanya.
"Untuk kesiapan operasi Lilin, kita sudah siap melaksanakannya, karena ini perintah dari Mabes Polri, yang dilaksanakan secara serentak di wilayah Indonesia," katanya
Polda Sulgeng sendiri kata dia, untuk pelaksanaan operasi Lilin 2019 ini, menurunkan 1.739 personel dari berbagai satuan dengan kekuatan dari masing-masing Polres di wilayah Polda Sulteng.
Ia menyebut, apel gelar pasukan yang sudah dilakukan bertujuan untuk memastikan kesiapsiagaan personel dan peralatan pengamanan.
Juga, sebagai soliditas para pemangku kepentingan yang dilibatkan, serta menumbuhkan ketenangan dan rasa aman bagi masyarakat dalam merayakan Hari Raya Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Sebelumnya, telah didahului dengan pelaksanaan rakor lintas sektoral bersama instansi terkait dan latihan pra operasi yang diikuti oleh seluruh perangkat operasi dan personel yang terlibat operasi Lilin Tinombala 2019 di Aula Torabelo Polda Sulteng.
Sementara Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Didik Supranoto mengatakan Operasi Lilin Tinombala 2019 akan dilaksanakan selama sepuluh hari terhitung mulai tanggal 23 Desember 2019 sampai dengan tanggal 1 Januari 2020.
Kemudian, kata dia, total personel yang terlibat sebanyak 3.788, gabungan dari TNI-Polri dan mitra.
Didik berharap peran serta masyarakat untuk membantu menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di Sulawesi Tengah.***
