Pengadaan beras Bulog baru 50 persen

id beras, bulog, sulteng

Pengadaan beras Bulog baru 50 persen

Pemimpin Perum Bulog Wilayah Jawa Tengah Basriun mengecek persediaan beras di gudang Sumberejo, Kaliwungu, Kendal, Jumat. (Foto: ANTARA/ I.C.Senjaya)

Palu (ANTARA) - Tingkat penyerapan beras produksi petani di Provinsi Sulawesi Tengah pada musim panen (MP) 2019 baru sekitar 50 persen dari target yang ditetapkan oleh Perum Bulog.

Kepala Bulog Sulteng melalui Kabid Pengadaan dan OPP, Amir Sube di Palu,Sabtu, membenarkan realisasi pengadaan beras untuk kebutuhan stok nasional di daerah ini baru sekitar 50 persen dari target yang ditetapkan Perum Bulog pada MP 2019 sebanyak 30.000 ton.

Ia mengaku sulit memenuhi target pengadaan karena dampak dari bencana alam 28 September 2018 yang mengakibatkan ribuan hektare sawah produktif di Kabupaten Sigi rusak total dan sama sekali sepanjang 2019 tidak bisa ditanami, sebab jaringan irigasi ikut terdampak bencana alam tersebut, juga dikarenakan Bulog dalam membeli berdasarkan standar kualitas.

Banyak beras yang dijual ke Bulog tidak memenuhi standar kualitas yang ditentukan. Bulog tidak mungkin membeli beras di bawah standar, sebab beras yang dibeli Bulog kembali dijual lagi kepada masyarakat.

"Kalau mutu beras kami rendah, tidak akan laku di pasaran," kata dia.

Apalagi, Bulog tidak lagi menyalurkan raskin/rastra seperti tahun-tahun sebelumnya. Sekarang Bulog  melayani permintaan dari e-warong untuk kebutuhan warga penerima bantuan sosial melalui voucher program bantuan pangan non tunai (BPNT).

Karena itu, kata dia, dalam membeli beras petani, Bulog mengacu pada standar kualitas yang ditetapkan.
Bulog Sulteng hanya melayani kebutuhan e-warong bagi warga pemegang kartu BPNT di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Sulteng.

 Selain itu beras yang dibeli Bulog juga di pasarkan ke pasaran umum, termasuk dijual melalui rumah pangan kita (RPK) dan juga para pengecer beras yang ada di pasar-pasar tradisional.

Bukan hanya beras, tetapi juga komoditas lain seperti gula pasir, tepung terigu, minyak goreng,  Bulog juga menyediakan stok daging beku untuk memenuhi kebutuhan pasar, terutama hotel, restoran, pedagang bakso dan juga masyarakat umum. "Tapi tidak dijual di pasar-pasar tradisional," ujarnya. 
(T.BK03/)