Kemenangan Chelsea dirusak pelecehan rasial terhadap Antonio Ruediger

id suporter rasis,pelecehan rasial,chelsea,liga inggris,antonio ruediger

Kemenangan Chelsea dirusak pelecehan rasial terhadap Antonio Ruediger

Reaksi penyerang Tottenham Hotspur Son Heung-min (kiri) dan bek Chelsea Antonio Ruediger atas insiden yang berujung kartu merah dan dugaan pelecehan rasial dari suporter tuan rumah dalam lanjutan Liga Inggris di Stadion Tottenham Hotspur, London, Inggris, Minggu 922/12/2019) waktu setempat. (ANTARA/REUTERS/Eddie Keogh)

Toni memberi tahu saya bahwa ia mendengar bebunyian mirip kera dari tribun penonton. Saya melaporkannya kepada wasit
Jakarta (ANTARA) - Kemenanan Chelsea atas Tottenham Hotspur dalam laga pekan ke-18 Liga Inggris di London, Minggu setempat (Senin WIB), dirusak pelecehan rasial suporter tuan rumah terhadap bek Antonio Ruediger.

Ruediger sebelumnya terlibat dalam insiden yang berujung kartu merah untuk penyerang Tottenham Son Heung-min pada menit ke-62 yang diputuskan setelah peninjauan VAR.

Kapten Chelsea Cesar Azpilicueta mengatakan ia diberi tahu Ruediger yang mengaku mendapat pelecehan rasial berupa ejekan meniru gestur kera dari suporter di area tribun tuan rumah.

"Toni memberi tahu saya bahwa ia mendengar bebunyian mirip kera dari tribun penonton. Saya melaporkannya kepada wasit," kata Azpilicueta dilansir Reuters.

"Perintahnya jelas bahwa kami harus melapor ke wasit jika ada indikasi tersebut. Kita harus menghentikannya bersama-sama. Saya harap segalanya jelas dan kita bisa memberantas kelakuan itu sesegera mungkin," ujarnya menambahkan.

Laporan itu segera direspon Tottenham dengan mengumumkan lewat pengeras suara bahwa "kelakuan rasialis dari penonton mengganggu pertandingan" sementara wasit Anthony Taylor menghentikan pertandingan sejenak dan berbicara kepada para pemain.

"Pemahaman saya ada komentar atau gestur rasialis. Saya tahu Antonio melaporkannya kepada kapten Cesar Azpilicueta di dalam lapangan," kata manajer Chelsea Frank Lampard dilansir Reuters.

"Mereka saat ini membicarakan itu kepada pihak berwenang untuk mengikuti prosedur berlaku. Tidak peduli di stadion mana, hal seperti itu tak diinginkan dalam sebuah pertandingan," ujarnya menambahkan.

Lampard juga menolak ide bahwa pemainnya bisa saja melakukan aksi walk-out dari pertandingan, menegaskan bahwa harus ada fakta jelas sebelum mengambil tindakan gegabah.

Belakangan aksi rasial mulai bermunculan lagi di antara para suporter di Liga Inggris.

Pada Juli Chelsea melarang seorang suporter mendatangi Stamford Bridge seumur hidup karena dugaan pelecehan rasial terhadap penyerang Manchester City Raheem Sterling.

Lantas beberapa pekan lalu, gelandang Manchester United Fred juga mengklaim ia mendapat pelecehan rasial berupa gestur kera dari suporter Manchester City dalam Derby Manchester.