Anggota DPD Sulteng Lucky Semen temui Kepala Bappeda Hasanuddin Atjo

id hasanuddin atjo,lucky semen

Anggota DPD Sulteng Lucky Semen temui Kepala Bappeda Hasanuddin Atjo

Kepala Bappeda Sulteng Hasanuddin Atjo (kiri) menyerahan dokumen usul-usul pembangunan daerah ke pusat kepada Anggota DPD RI Lucky Semen di Kantor Bappeda Sulteng di Palu, Senin (23/12) (ANTARA/Rolex Malaha)

"Kami sudah mengusulkan program peremajaan kelapa dalam ke Kementan, tetapi selalu tertolak, padahal ini berkaitan erat sekali dengan peningkatan ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat," ujar Syaiful Anwar.
Palu (ANTARA) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi Sulawesi Tengah Lucky Semen, SE Senin pagi menemui Kepala Bappeda Sulteng Dr Ir H Hasanuddin Atjo, MP untuk mengetahui lebih mendalam perencanaan pembangunan daerah pada lima tahun ke depan.

"Saya perlu tahu dan mendalami perencanaan serta usul-usul program dan kegiatan pembangunan daerah ke pusat sebagai bahan saya dalam membantu realisasinya di tingkat pusat," kata Lucky Semen usai berdialog dengan Hasanuddin Atjo dan staf.

Dalam pertemuan dua jam lebih itu, Atjo yang mengajak semua kepala bidang di lingkungan Bappeda untuk mendampinginya, menjelaskan secara panjang lebar mengenai kondisi Sulteng saat ini serta program-program strategis untuk percepatan pembangunan daerah lima tahun ke depan.

Atjo menjelaskan secara khusus mengenai masih tingginya angka ICOR (incremental capital output ratio) atau ratio antara kebutuhan modal dan output yang masih tinggi sehingga minat investasi di daerah ini masih rendah.

"ICOR Sulteng itu masih mencapai 7,14 masih di bawah angka nasional 6,6 atau tertinggi di ASEAN. Artinya, untuk menambah satu unit output, maka dibutuhkan modal 7,14 unit. Di Filipina, ICOR-nya 3,7, Thailand 4,4, Malayisia 4,5 dan Vietnam 4,6," ujarnya.

Memang, kata Atjo, nilai investasi di Sulteng dalam beberapa tahun ini tumbuh signifikan, tetapi itu terjadi hanya di sektor pertambangan. Akibatnya, PDRB Sulteng tanpa sektor pertambangan, sangat minim.

ICOR yang tinggi ini disebabkan sejumlah faktor yakni faktor internal meliputi suku bunga yang tinggi, harga tanah yang mahal sejumlah regulasi yang memberatkan, kecepatan pelayanan yang rendah, perilaku dan skill tenaga kerja yang kurang mendukung serta biaya logistikyang mhal karena dukungan infrastruktur masih lemah. 
Kepala Bappeda Sulteng Hasanuddin Atjo (kiri) dan Anggota DPD RI Lucky Semen mendiskusikan serius pembangunan Sulteng dalam pertemuan mereka di Kantor Bappeda Sulteng di Palu, Senin (23/12) (ANTARA/Rolex Malaha)

Ia juga menyebut bahwa angka kemiskinan di Sulteng masih cukup tinggi, sekitar 14 persen, namun dalam lima tahun ke depan, program dan kegiatan pembangunan telah diarahkan untuk menekan angka kemisinan ini menjadi di bawah 10 persen.

Mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulteng ini juga menyebut bahwa Sulteng akan memanfaatkan secara maksimal potensi yang timbul dengan pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Kaltim dimana Sulteng akan berperan strategis sebagai penghubung IKN baru dengan Indinesia bagian timur.

Beberapa pejabat Bappeda Sulteng juga menyampaikan informasi lebih rinci mengenai beberapa usul pembangunan yang sudah diajukan ke tingkat pusat dan membutuhkan dukungan anggota DPD dalam mempercepat realisasinya.

Misalnya peningkatan jalan provinsi menjadi jalan nasional di Lore Kalamanta, Kabupaten Poso menuju Provinsi Sulsel, penanganan irigasi serta peremajaan perkebunan kelapa dalam, kakao dan sawit.

"Kami sudah mengusulkan program peremajaan kelapa dalam ke Kementan, tetapi selalu tertolak, padahal ini berkaitan erat sekali dengan peningkatan ekonomi daerah dan pendapatan masyarakat," ujar Syaiful Anwar, SE.MSi, Kabid Ekonomi Bappeda Sulteng.

Sementara itu Lucky Semen yang mantan anggota DPRD Sulteng 2014-2019 dari PDIP itu menyampaikan terima kasih atas penjelasan serta dokumen-dokumen yang telah diberikan Bappeda kepadanya yang akan menjadi bahan dalam memperjuangkan kepentingan daerah di kementerian yang menjadi bidang tugasnya.

Lucky Semen menjadi anggota Komite II DPD RI periode 2019-2024 yng antara lain membidangi masalah infrastruktur, perhubungan, kehutanan, pertanian, sumber daya air dan kelautan perikanan.
 
Kepala Bappeda Sulteng Hasanuddin Atjo (kiri) dan Anggota DPD RI Lucky Semen bersama para Kepala Bidang Bappeda Sulteng usai berdiskusi tentang perencanaan pembangunan Sulteng di Kantor Bappeda Sulteng di Palu, Senin (23/12). (ANTARA/Rolex Malaha)