Buddha Tzu Chi : Haram huntap kami bagi untuk korban bencana Palu dijual

id Palu

Buddha Tzu Chi : Haram huntap kami bagi untuk korban bencana Palu dijual

Presiden Joko Widodo meninjau progres pembangunan hunian tetap (huntap) di Kelurahan Tondo yang dibangun Yayasan Budda Zhu Chi Indonesia untuk korban bencana Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (29/10/2019). ANTARA/Moh Ridwan.

Makanya kami minta mereka menandatangani komitmen bersama untuk menghuni dan tidak memperjualbelikan huntap bantuan kami
Palu (ANTARA) - Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengharamkan hunian tetap (Huntap) untuk korban bencana tahun 2018 yang berada di Kelurahan Tondo dan Talise sebanyak 1.500 unit disewakan apalagi dijual oleh para penerima bantuan.

"Makanya kami minta mereka menandatangani komitmen bersama untuk menghuni dan tidak memperjualbelikan huntap bantuan kami," kata Penanggungjawab atau Person In Charge (PIC) Huntap Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk korban bencana di Kota Palu dan Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, Joe Riadi di sela-sela acara pengundian pemilihan lokasi huntap oleh para penerima bantuan di gedung serba guna Lapangan Vatulemo depan Kantor Wali Kota Palu, Sabtu.

Jika kedapatan, ia menyatakan Buddha Tzu Chi Indonesia berhak menarik bantuan tersebut karena melanggar komitmen yang telah dibuat dan ditandatangani bersama.

Mengingat, tujuan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia membangun 2.500 huntap yang tersebar di Kota Palu sebanyak 1.500 unit dan Kabupaten Sigi 1.000 unit agar para korban bencana yang kehilangan rumah saat bencana itu terjadi memiliki hunian baru yang dapat ditinggali, bukan malah disewakan apalagi dijual.

"Huntap dan sertifikat tanahnya itu akan jadi milik mereka sepenuhnya dan biaya yang kami keluarkan untuk membangun hunian-hunian tersebut tidak sedikit karena tujuan kami membantu agar mereka memperoleh tempat tinggal yang lebih layak, sehingga tidak boleh dijual," jelasnya.

Ia mengupayakan dan optimis pembangunan 1.500 unit huntap di Kota Palu dapat selesai sebelum masuk bulan suci Ramadan sehingga para korban bencana dapat menjalani ibadah puasa dan merayakan hari raya Idul Fitri di hunian baru mereka.

"Yang belum selesai dibangun sekarang itu fasos (fasilitas sosial) dan fasum (fasilitas umum) nya. Kalau fasos dan fasumnya sudah ada mereka sudah bisa tinggal di sana. Tidak mungkin mereka menghuni huntap sementara sarana air bersihnya di sana belum ada. Itu tanggungjawab pemerintah daerah dan Kementerian PUPR, " terangnya.


Baca juga: Yasasan Buddha Tzu Chi undi bantuan 577 hunian tetap untuk korban bencana Palu
Baca juga: Housing construction for quake victims to shortly be completed: Jokowi
Baca juga: Korban bencana Palu mulai diverifikasi tempati huntap