Parimo bertekad jadi lumbung pangan nasional dukung ibu kota baru NKRI

id Pertanian, parigi moutng,lumbung pangan,lumbung pangan nasional

Parimo bertekad jadi lumbung pangan nasional dukung ibu kota baru NKRI

Petani Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengemas gabah kering panen (GKP) ke dalam karung setelah dipanen menggunakan dores, Senin (25/11/2019). (ANTARA/Moh Ridwan)

Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, bertekad menjadi lumbung pangan nasional untuk mendukung ketersediaan bahan pangan di ibu kota baru NKRI.

Bupati Parigi Moutong Samsurizal Tombolotutu di Parigi, Senin, mengatakan daerah yang dipimpinnya memiliki potensi sumber daya pertanian yang sangat melimpah baik subsektor tanaman pangan, hortikultura, perkebunan maupun peternakan.

"Kita juga memiliki sektor perikanan yang tidak kalah dengan daerah lain. Di sektor pertanian, sejumlah komoditas unggulan terus dikembangkan dan saat ini produksinya mengalami peningkatan," ujarnya.

Parigi Moutong salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah memiliki sumber daya alam melimpah, dan saat ini kabupaten itu sedang gencar mengembangkan sektor pertanian dan perikanan. Di kabupaten itu memiliki Teluk Tomini yang dijadkan sebagai sumber mata pencaharian nelayan.

Melimpahnya potensi sumber daya alam yang dimiliki, maka pemerintah setempat mengajak para petani lebih giat bekerja demi meningkatkan produksi pada masing-masing komoditas yang dikembangkan.

Menurutnya, dia tidak ada pilihan lain selain mendorong petani, nelayan dan peternak untuk mewujudkan harapan menjadi lumbung pangan nasional. Guna mencapai tujuan tersebut, perlu keterlibatan dan dukungan semua pihak di daerah baik lembaga, pemangku kepentingan, BUMN termasuk legislator di parlemen sebagai perpanjangan tangan rakyat di pemerintah pusat.

"Dengan kerja keras kita ingin lima tahun ke depan lumbung logistik nasional bisa tercapai," katanya.

Dia juga meminta pihak perbankan agar memberikan kemudahan bagi petani dan peternak mengurus pinjaman dana khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tahun 2020, Kementerian Pertanian mengalokasikan dana KUR kepada petani dan peternak di kabupaten itu sebesar Rp200 miliar yang dimanfaatkan untuk kegiatan usaha pertanian dan peternakan.

"Jangan petani dipersulit mendapat dana itu, karena bantuan ini diperuntukkan kepada mereka. Saya minta perbankan yang menjadi mitra pemerintah agar membantu petani melengkapi dokumen administrasi agar mereka secepatnya bisa menikmati dana tersebut," ujarnya.

Menurut dia, Kementan juga berkomitmen mendukung program pemerintah daerah untuk pengembangan sektor pertanian.