Sejumlah korban bencana di Palu perbaiki sendiri rumah mereka

id rekonstruksi sulawesi tengah,rumah korban bencana,bencana pasigala

Sejumlah korban bencana di Palu perbaiki sendiri rumah mereka

Arsip Foto. Warga membangun kembali rumah yang rusak di Desa Lolu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (17/10/2019), setahun usai bencana gempa melanda wilayah itu. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/pd.

Palu, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Sejumlah warga yang menjadi korban bencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi di Kota Palu pada 28 September 2018 belum mendapatkan bantuan dana stimulan untuk memperbaiki kerusakan rumah.

"Kami terpaksa memperbaiki sendiri rumah yang rusak akibat gempa karena hingga kini bantuan dana dari pemerintah itu belum juga cair," kata I Made Sutarna, warga di bilangan Jalan Malaya, Kelurahan Birobuli Selatan, Rabu.

"Rumah saya sudah saya perbaiki dengan dana pribadi," ia menambahkan.

Markus, warga Kecamatan Palu Selatan, juga belum mendapatkan bantuan dana stimulan dari pemerintah untuk memperbaiki rumahnya yang rusak berat akibat bencana 28 September 2018.

Dia berusaha membangun kembali rumahnya menggunakan kayu dan papan karena bantuan dari pemerintah belum cair.

"Kalau bantuannya cair ya syukur, kalaupun tidak mau bilang apa?" kata tukang mebel dengan tiga anak itu.

Gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR yang diikuti dengan tsunami dan likuefaksi melanda Kota Palu, Kabupaten Sigi, Kabupaten Parigi Moutong, dan Kabupaten Donggala di Sulawesi Tengah pada 28 September 2018.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana per 21 Oktober 2018, bencana itu menyebabkan 2.256 orang meninggal dunia, 1.309 orang hilang, 4.612 orang luka, dan 223.751 orang mengungsi.

Bencana tersebut juga mengakibatkan kerusakan 68.451 rumah warga, 327 rumah ibadah, 265 sekolah, 78 perkantoran, 362 toko, 168 bagian jalan, dan tujuh jembatan.