Tahun 2019 surplus beras Parigi Moutong capai 125.000 ton

id Surplus beras, padi, petani, parigi Moutong

Tahun 2019 surplus beras Parigi Moutong capai 125.000 ton

Petani Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah mengemas gabah kering panen (GKP) ke dalam karung setelah dipanen menggunakan dores, Senin (25/11/2019). (ANTARA/Moh Ridwan)

Setiap tahun petani kita mampu memproduksi lebih padi. 2019 surplus kita meningkat tajam di banding tahun 2018 hanya diangka 115.000 ton
Parigi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah menyebut surplus beras di kabupaten itu pada tahun 2019 mencapai 125.000 ton sehingga mampu menopang ketahanan pangan selama setahun.

"Setiap tahun petani kita mampu memproduksi lebih padi. 2019 surplus kita meningkat tajam di banding tahun 2018 hanya diangka 115.000 ton," ungkap Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Parigi Moutong Nelson Metubun, di Parigi, Minggu.

Produksi beras karena hasil panen petani meningkat yakni 337.999 ton dengan produktivitas 52,71 kuintal per hektare. Produksi itu melampaui target 276.942 ton, dibanding tahun sebelumnya petani hanya mampu memproduksi padi sekitar 267.513 ton.

Padi merupakan komoditas unggulan pada sub sektor tanaman pangan di kabupaten itu yang setiap tahun mengalami peningkatan signifikan. Bahkan 2019, surplus beras mencapai 125 ton, meningkat tajam di banding 2018 hanya 115 ton.

Meski sejumlah sawah dialihkan sementara untuk pertanaman jagung karena perbaikan irigasi akibat dampak gempa 28 September 2018 lalu namun hal itu tidak mempengaruhi realisasi produksi.

Pemerintah menetapkan target luas tanam padi Parigi Moutong 52.539 hektare yang disesuaikan dengan ketersediaan lahan persawahan petani di daerah itu dan realisasi seluas 57.636 hektare .

"Keberhasilan ini juga di topang dengan adanya program cetak sawah baru seluas 200 hektare termasuk padi gogoh atau padi ladang dengan luas tanam sekitar 3.295 hektare," kata Neslon menambahkan.

Dia menginginkan, keberhasilan di capai petani tidak hanya berhenti di sini, peningkatan produksi harus menjadi prioritas utama tahun 2020 agar ketahanan pangan daerah semakin kuat .

Parigi Moutong, katanya, sesuai harapan bupati bertekad ingin menjadi lumbung pangan nasional untuk membantu menopang kebutuhan pagan Ibu Kota Negara yang baru nanti di Pulau Kalimantan, olehnya sekarang sudah harus dipersiapkan sumber daya manusia, termasuk ketersediaan lahan pertanian memadai agar rencana itu bisa terwujud.

"Sebetulnya daerah kita ini unik karena petani tidak mengenal musim tanam, setiap saat ada petani menanam dan panen sehingga kebutuhan pangan kita selalu terpenuhi," ujarnya.

Baca juga: Bulog Sulteng hanya mampu serap 60 persen beras petani MP 2019