Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Saluran irigasi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, segera berfungsi secara perlahan-lahan mengairi lahan pertanian milik petani di kabupaten tersebut setelah setahun tidak berfungsi karena rusak terdampak bencana gempa dan likuefaksi.
Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapatta di Sigi, Minggu, mengemukakan Kementerian PUPR dalam waktu dekat segera mengalirkan air pada tahap pertama, yang dapat mengairi 1.070 hektare lahan pertanian di Sigi.
"Ini akan segera dibuka oleh Kementerian PUPR sekitar bulan depan atau awal tahun 2020. Dengan begitu, petani akan segera mendapat air dari irigasi," kata Irwan Lapatta.
Pantauan di Desa Pandere Kecamatan Gumbasa, irigasi yang telah diperbaiki oleh Kementerian PUPR dengan melibatkan BUMN saat ini telah dialiri air.
Namun, air yang dialiri oleh irigasi tersebut masih di wilayah Kecamatan Gumbasa di Desa Kalawara. Air belum sampai di Desa Sibalaya Kecamatan Tanantovea.
Irwan Lapatta mengaku bahwa tantangan terbesar petani saat ini adalah kesulitan air, karena sebagian besar petani bergantung air dari irigasi. Sementara kondisi sebagian irigasi rusak total karena bencana gempa dan likuefaksi utamanya di wilayah Kecamatan Dolo dan Sigi Biromaru.
Sebelumnya Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Sigi, Mulyadi mengemukakan sektor pertanian Sigi yang terdampak bencana diperparah oleh kerusakan sarana irigasi yang menjadi sumber air utama petani untuk mengolah lahan pertanian.
Karena itu, sebut Mulyadi, petani di Sigi terdampak paling parah saat bencana itu melanda karena selain sebagai korban bencana. Petani juga kehilangan pekerjaan karena lahan pertanian rusak total.
Data Dinas Tanaman Pangan, Pertanian, Hortikultura dan Perkebunan menunjukkan bahwa 6.999 hektare lahan pertanian terdampak bencana.
Mulyadi menyebut kondisi itu harus segera diintervensi agar sektor pertanian dan petani segera pulih.Salah satunya dengan memberikan bantuan kepada petani.
"Bantuan itu meliputi pembangunan sumur dangkal, dan pompa air kepada petani agar mereka mendapatkan air untuk mengolah lahan," sebutnya.
Kemudian, pemberian bantuan traktor tangan dan bibit benih kepada petani lewat gabungan kelompok tani dan kelompok tani di masing-masing kecamatan.
"Pascabencana kerja Pemkab Sigi sangat berat, khusus untuk sektor pertanian, mestinya Pemkab Sigi telah meletakkan dasar-dasar pembangunan sektor pertanian. Namun karena bencana, pemkab harus kembali menata apa yang telah dilakukan sebelumnya," ujarnya.
Berita Terkait
Pemkab Sigi tetapkan tanggap bencana 14 hari di Desa Balongga dan Sambo
Kamis, 18 April 2024 22:36 Wib
Jajaran Polres Sigi bantu bersihkan rumah warga terdampak banjir bandang
Kamis, 18 April 2024 18:09 Wib
Sebanyak 91 rumah warga Sambo terendam banjir bandang
Kamis, 18 April 2024 18:08 Wib
Damkar Palu bantu penanganan banjir bandang di Sigi
Kamis, 18 April 2024 18:07 Wib
Penanganan pascabanjir bandang di dua desa di Sigi
Kamis, 18 April 2024 17:44 Wib
Penggeledahan rumah terduga anggota Jamaah Islamiyah di Sigi
Kamis, 18 April 2024 17:09 Wib
73 rumah terdampak banjir di Balongga, Sigi
Kamis, 18 April 2024 12:23 Wib
BPBD Sulteng lakukan pendataan di lokasi banjir bandang di Desa Balongga Sigi
Kamis, 18 April 2024 6:08 Wib