Daya magis Brendan Rodgers memudar saat Leicester terjungkal di markas Burnley

id leicester,burnley,liga inggris,chris wood,ashley westwood,harvey barnes,brendan rodgers

Daya magis Brendan  Rodgers memudar saat Leicester terjungkal di markas Burnley

Kiper Burnley Nick Pope (kedua kanan) diselamati rekan-rekannya usai menggagalkan eksekusi penalti penyerang Leicester City Jamie Vardy dalam laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Turf Moor, Burnley, Inggris, Minggu (19/1/2020). (ANTARA/REUTERS/Jason Cairnduff)

Jakarta (ANTARA) - Daya magis Brendan Rodgers yang sempat dirasakan oleh Leicester City tampaknya mulai memudar sebab The Foxes baru saja terjungkal menelan kekalahan 1-2 dari Burnley di Stadion Turf Moor, Minggu.

Bukan saja Leicester gagal memanfaatkan dominasi 55 persen penguasaan bola dan delapan tembakan tepat sasaran untuk jadi modal kemenangan, penyerang tersubur mereka Jamie Vardy juga gagal mengkonversi tendangan penalti ketika sangat dibutuhkan.

Harvey Barnes membawa Leicester unggul, tetapi mereka gagal menjaga keunggulan dan tuan rumah mencetak dua gol melalui Chris Wood serta Ashley Westwood demi berbalik memenangi pertandingan, demikian catatan laman resmi Liga Inggris.

Hasil itu memaksa Leicester menelan dua kekalahan beruntun, setelah pekan lalu dikalahkan oleh Southampton. Kekalahan beruntun itu kali kedua dirasakan oleh Leicester setelah sebelumnya mereka menelan hasil negatif kontra Manchester City dan Liverpool dua pertandingan langsung.

Akibatnya Leicester membuang peluang untuk mendekati Man City. Leicester tertahan di urutan ketiga dengan raihan 45 poin, tertinggal tiga poin dari Man City (48), serta boleh jadi harus melupakan status mereka dalam persaingan gelar juara sebab mereka tertinggal 16 poin dari Liverpool di puncak.

Sedangkan bagi Burnley (27) kemenangan itu membuat mereka melompat naik ke peringkat ke-14 klasemen.

Leicester langsung menggebrak sejak serangan pertama usai sepak mula, tetapi tembakan Barnes masih mengarah tepat ke pelukan kiper Nick Pope.

Sebaliknya, Burnley juga menciptakan peluang pada menit ke-32 melalui tembakan jarak jauh Jay Rodriguez yang sayangnya masih mudah diantisipasi kiper Kasper Schmeichel.

Semenit kemudian justru Leicester membuka keunggulan lewat gol Barnes. Berawal dari kepiawaian Dennis Praet menjegal Jack Cork, bola liar dikendalikan oleh Barnes yang kemudian menyisir sisi kanan dan menusuk sebelum melepaskan tembakan keras menaklukkan Pope.

Akan tetapi keunggulan itu dihapuskan oleh Wood pada menit ke-56 dengan menyambar bola liar di dalam kotak penalti upaya Schmeichel menghentikan umpan silang Dwight McNeil.

Leicester berusaha merestorasi keunggulan, tetapi tembakan penyelesaian Barnes atas umpan Ayoze Perez masih terlalu lemah untuk bisa membahayakan gawang tuan rumah.

Tim tamu mendapatkan kesempatan besar untuk kembali unggul saat wasit Anthony Taylor menunjuk titik putih menyusul pelanggaran Ben Mee terhadap Barnes. Tetapi kesempatan itu terbuang percuma ketika eksekusi penalti Vardy bisa dibaca dan dihentikan oleh Pope.

Vardy beroleh peluang lagi untuk membayar kegagalannya ketika menerima umpan sodoran matang dari Kelechi Iheanacho, tetapi penyelesaian yang terburu-buru membuat bola menghantam badan Pope.

Dua kegagalan itu harus dibayar mahal, sebab pada menit ke-79 Burnley berbalik merebut keunggulan lewat sambaran keras Westwood menyambut bola sapuan Jonny Evans. Burnley dua, Leicester satu.

Skor itu bertahan hingga laga usai, memberi tekanan lebih kepada Leicester yang kini wajib menang jika ingin kembali ke jalur terbaik saat menjamu West Ham United di pertandingan berikutnya pada Kamis (23/1) dini hari WIB, sedangkan Burnley akan bertandang ke markas Manchester United.



Susunan pemain:

Burnley (4-4-2): Nick Pope; Phil Bardsley, James Tarkowski, Ben Mee, Charlie Taylor; Jeff Hendrick, Ashley Westwood, Jack Cork, Dwight McNeil; Chris Wood (Aaron Lennon), Jay Rodriguez
Pelatih: Sean Dyche

Leicester City (4-1-4-1): Kasper Schmeichel; Ricardo Pereira, Jonny Evans, Caglar Soyuncu, Christian Fuchs; Nampalys Mendy; Ayoze Perez (Kelechi Iheanacho), Dennis Praet (Youri Tielemans), James Maddison, Harvey Barnes; Jamie Vardy
Pelatih: Brendan Rodgers