"Kegiatan-kegiatan pendampingan pemulihan salah satunya yang kami kerjakan secara bersama-sama yakni, melatih masyarakat untuk pengurangan risiko bencana," ucap Direktur Yayasan Idep Selaras Bali, Mohammad Awal di Desa Jono Oge, Senin.
Mohammad Awal menerangkan penguatan kapasitas masyarakat dalam hal pengurangan risiko bencana diawali dengan pembentukan kelompok tangguh bencana di Desa Jono Oge.
Lalu, dilakukan simulasi yang melibatkan masyarakat dan pihak-pihak terkait lainnya yang ada di desa tersebut.
"Dari simulasi itu akan kelihatan apa yang kurang, dan apa yang harus disiapkan untuk dilakukan ketika bencana terjadi," sebut dia.
Kelompok penanggulangan bencana, untuk pengurangan risiko bencana, tambah dia akan dikembangkan kapasitasnya meliputi managemen penanggulangan, upaya penyelamatan diri dan pengendalian.
Berkaitan dengan itu Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapatta mengatakan bahwa Pemkab Sigi tidak dapat bekerja sendiri dalam pemulihan Kabupaten Sigi setelah terdampak bencana gempa dan likuefaksi.
"Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, melainkan harus didukung oleh seluruh komponen bangsa termasuk dalam meningkatkan kapasitas penyintas menghadapi atau pengurangan risiko bencana," jelas Irwan Lapatta.
Di Desa Jono Oge, Yayasan Idep Selaras Bali bekerjasama dengan Yayasan Panorama Alam (YPAL) Lestari Kabupaten Poso memberikan bantuan 100 unit hunian bertumbuh kepada penyintas. Kemudian, membangun MCK, bantu membangun 100 kebun pekarangan keluarga dan membentuk kelompok masyarakat penanggulangan bencana.
