Realisasi produksi jagung 2019 di Parigi Moutong 46.710 ton

id Jagung, petani jagung, parigi moutong

Realisasi produksi jagung 2019 di Parigi Moutong 46.710 ton

Ilustrasi, pengembangan produksi jagung (Antaranews)

Parigi (ANTARA) - Realisasi produksi jagung di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, tahun 2019 mencapai sekitar 46.710 ton dengan realisasi tanam seluas 15.968 hektare.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Parigi Moutong Neslon Metubun, di Parigi, Senin mengatakan produksi petani jagung di kabupaten itu setiap tahun terus meningkat dan tahun ini tingkat produktivitas mencapai 48,20 kuintal per hektare.

"Target luas tanam jagung tahun ini sekitar 13.718 hektare, dan realisasinya melampaui sampai sekitar 15.968 hektare. Sementara tahun 2018 produksi petani sekitar 33.287 hektare dengan target luas tanam sekitar 8.117 hektare," ungkap Nelson.

Dia menjelaskan komiditas jagung masih menjadi tumpuan petani selain padi pada sub sektor tanaman pangan. Dua komoditas itu merupakan tanaman unggulan dan menjadi prioritas pemerintah setempat guna mendukung program pemerintah pusat melalui upaya khsusus padi, jagung dan kedelai.

Menurut dia, pengembangkan tanaman jagung melampaui target luas tanam tahun ini karena ditunjang dengan ketersediaan lahan milik petani yang sangat memadai di 17 dari 23 kecamatan di Parigi Moutong sebagai salah saty sentra produksi.pangan di Sultehg.

"Hasil panen petani biasanya diperdagangkan di pasar regional seperti di Makassar dan Gorontalo sebab dua daerah ini akses pasarnya cukup dekat, apalagi Gorontalo yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Parigi Moutong," ujar Nelson.

Menurut dia, sektor pertanian masih menjadi andalan pemerintah setempat, karena sektor tersebut sangat potensial di Parigi Moutong baik tanaman pangan, hortikultura maupun perkebunan. Di samping itu ada juga sektor perikanan yang mendukung pertumbuhan ekonomi daerah itu.

Ia menjelaskan agar hasil panen petani meningkat dan berkualitas, perlu penunjang lainnya yakni sarana produksi berupa benih, pupuk, pestisida dan peralatan pertanian sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan termasuk pengembangan teknologi pada sistem pertanian konvensional guna mewujudkan produksi yang unggul.

Ia menyebutkan capaian keberhasilan produksi juga didukung sekitar 450 hektare lahan persawahan yang dialihkan sementara ke pertanian jagung, karena massa tanam April-September 2019 sedang rehabilitasi irigasi saat itu.

"Keberhasilan ini bisa tercapai berkat kerja keras petani yang kemudian didukung sepenuhnya pemerintah. Tahun 2020 kami ingin produksi jagung bisa melebihi produksi tahun sebelumnya," katanya.