Warisan Geologi Nasional di Padagimo segera ditetapkan

id Pasigala ,Sulteng ,Sandi,Palu

Warisan Geologi Nasional di Padagimo segera ditetapkan

Ziarah di Lokasi Likuefaksi Balaroa Kota Palu. Warga berdoa di tempat hilangnya anggota keluarga mereka di lokasi bekas terdampak likuefaksi di Kelurahan Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (5/6/2019). Usai melaksanakan shalat Idul Fitri, umat muslim korban bencana mendatangi lokasi permukiman penduduk yang hancur akibat gempa dan likuefaksi tersebut untuk mengenang dan mendoakan keluarga mereka yang meninggal dunia atau dinyatakan hilang dalam peristiwa tersebut. ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/hp.

Agar membangun kawasan itu dengan memberdayakan masyarakat setempat sehingga menjadi kampung, kelurahan atau desa wisata geologi atau geo park
Palu (ANTARA) - Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Tengah, I Nyoman Sariadijaya berharap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) segera menetapkan 25 titik terdampak bencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu, Kabupaten Sigi, Donggala dan Parigi Moutong (Padagimo) sebagai Warisan Geologi Nasional.

Ia yakin jika Warisan Geologi Nasional di empat daerah tersebut ditetapkan maka akan meningkatkan pendapatan warga sekitar dan daerah melalui wisata geologi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.

"Dua puluh lima titik itu sudah dikaji serta diteliti oleh para ahli dan sudah masuk di Kementerian ESDM untuk ditetapkan sebagai warisan geologi nasional,"katanya di Palu, Rabu malam.

Ia menyebut Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melalui Gubernur Sulteng akan segera mengeluarkan surat edaran kepada wali kota dan bupati di Padagimo untuk membangun dan menata titik-titik tersebut sebagai kawasan wisata geologi setelah ditetapkan oleh Kementerian ESDM.

"Agar membangun kawasan itu dengan memberdayakan masyarakat setempat sehingga menjadi kampung, kelurahan atau desa wisata geologi atau geo park,"ujarnya.

Ia menyebut di antara 25 titik tersebut yakni kawasan bekas likuefaksi di Kelurahan Petobo dan Balaroa di Kota Palu dan Desa Jono Oge dan Langaleso serta Sibalaya di Kabupaten Sigi.

"Juga kawasan bekas tsunami seperti di Kelurahan Mamboro, Talise, Kampung Baru, Kampung Lere di Kota Palu hingga ke Pantai Tanjung Karang di Donggala," ucapnya.

Baca juga: Pasha ajak warga Palu galakkan makan tempe
Baca juga: Pemkot: Tidak semua warga Palu punya pengalaman mitigasi bencana