Bupati : Petani Sigi perlu perubahan paradigma dalam kegiatan bercocok tanam

id BUPATI SIGI,PETANI SIGI,PERTANIAN SIGI,PEMKAB SIGI,JAGUNG

Bupati : Petani Sigi perlu perubahan paradigma dalam kegiatan bercocok tanam

Bupati Sigi, Mohammad Irwan Lapatta, Direktur Bayer Indonesia Mohan Babu dan Direktur Eksekutif Yayasan Mercy Corps Indonesia, Ade Soekadis memanen jagung bantuan Bayer dan Mercy Corps Indonesia di Desa Kalawara, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Jumat. (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Kalau pada zaman dulu petani hanya berpikir menanam jagung berbuah jagung. Maka saat ini paradigma itu harus diubah menjadi menanam jagung berbuah uang
Sigi, Sulawesi Tengah (ANTARA) - Bupati Sigi Mohammad Irwan Lapatta menilai perlu adanya perubahan paradigma petani Sigi dalam mengelola sektor pertanian atau dalam kegiatan bercocok tanam.

"Kalau pada zaman dulu petani hanya berpikir menanam jagung berbuah jagung. Maka saat ini paradigma itu harus diubah menjadi menanam jagung berbuah uang," ungkap Irwan Lapatta di Sigi, Sabtu.

Irwan menjelaskan, filosofi itu mengartikan bahwa petani mesti berfikir produktif dalam bercocok tanam dengan selektif memilih jenis tanaman pertanian varietas unggul dan prospek pasarnya cerah.

Dengan demikian, kata Bupati, petani akan menikmati keuntungan sehingga hidup petani bisa lebih sejahtera. Dengan mengembangkan pola berpikir kreatif, inovatif, dan produktif petani tahu persis komoditas apa yang akan ditanam, kapan mulai menanam. Sehingga saat panen, mudah dijual dan harganya mahal.

Salah satu komoditas tanaman pangan yang sangat berpeluang ialah jagung. Bupati mengemukakan jagung saat ini tidak digunakan sebagai bahan pangan, tetapi juga sebagai bahan pakan dan industri.

"Jagung mempunyai peran peran dalam upaya peningkatan ketahanan nasional. Hal ini karena biji jagung mempunyai nilai gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak yang setara dengan beras," ujarnya.

Selain itu, tanaman jagung dengan potensi hasil lebih tinggi serta lebih sedikit membutuhkan air dalam budidayanya, jika dibandingkan dengan tanaman lainnya.

"Jagung mempunyai banyak harapan untuk dikembangkan menjadi makanan olahan dan bahan baku industri, karena dari sisi agronomis masih sangat memungkinkan untuk ditingkatkan produksi dan produktifitasnya," katanya.

Ia menambahkan, jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai tambah dengan tekhnologi pengolahan. Beberapa produk olahan jagung seperti sirup glukosa, bahan baku bio etanol, minyak jagung, pakan ayam dan lainnya.

"Olehnya perlu perubahan paradigma petani di Sigi agar, petani benar-benar selektif menentukan jenis komoditas yang akan ditanam, kapan mulai menanam, dan bagaimana pengelolaannya. Hal ini agar petani lebih sejahtera," imbuhnya.
Petani mulai panen jagung bantuan Bayer dan Mercy Corps Indonesia di Desa Kalawara, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi, Jumat. (ANTARA/Muhammad Hajiji)