"Keberadaan Hiswana Migas sangat strategis, karena itu Hiswana Migas dan Pertamina agar dapat lebih peka dengan kebutuhan masyarakat," ucap Longki Djanggola saat menerima Pengurus Hiswana Migas Sulawesi Tengah di Palu, Senin.
Selain menyangkut dengan antrian panjang di SPBU, Gubernur juga meminta Hiswana Migas bantu menyelesaikan kelangkaan elpiji tiga kilogram di masyarakat.
Menurut dia, disparitas harga yang tinggi di setiap daerah, telah menimbulkan kelangkaan dan gangguan distribusi elpiji tiga kilogram.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, kelangkaan tersebut tidak menjadi bencana sosial di masyarakat, apalagi wilayah ini pernah terdampak bencana alam tsunami.
Longki juga menginginkan kondisi ini tidak bermuatan politik mengingat dalam waktu dekat akan diselenggarakan pemilihan kepala daerah termasuk pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulteng.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Hiswana Migas Provinsi Sulawesi Tengah Moh Ilham Rahman melaporkan hasil musyawarah pengurus Hiswana Migas serta menyampaikan adanya perubahan struktur Pertamina.
Ilham menyampaikan Pertamina yang sebelumnya menangani wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo, sekarang hanya Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat yang dipimpin Uki Admanegara.
Saat ini, Hiswana Migas hanya mengatur distribusi sehingga pemilik SBPU sangat dilematis dengan maraknya rekomendasi dari organisasi perangkat daerah kepada SPBU terkait hal itu.
"Kita mengharapkan aturan bahwa rekomendasi hanya bisa dikeluarkan OPD yang berwenang atau OPD Teknis," katanya.
Ia juga mengharapkan adanya perjuangan bersama untuk meningkatkan kuota BBM di Sulawesi Tengah.
