Kerangka korban likuefaksi Petobo dikuburkan di pemakaman masal

id rangkan manusia, korban likuefaksi, petobo, palu

Kerangka korban likuefaksi Petobo dikuburkan di pemakaman masal

Tim SAR Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu mengevakuasi kerangka korban likuefaksi Petobo selanjutnya di kebumikan di pemakaman masal Kelurahan Poboya, Palu, Senin (27/1/2020) malam. (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Kerangka manusia korban gempa dan likuefaksi Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah dikuburkan di pemakaman masal, Kelurahan Poboya, Senin Malam setelah berhasil di evakuasi oleh tim SAR.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu Sudaryano R Lamangkona saat melakukan evakuasi di eks likuefaksi Petobo bersama tim-nya mengatakan, kerangka korban bencana itu di ketahui bernama Opin, seorang bocah di perkirakan berusia 8 tahun.

"Menurut pengakuan warga setempat serta hasil identifikasi lapangan bahwa korban adalah warga Petobo. Sebab pakaian korban sangat di kenali warga sekitar berwarna merah motif kotak-kota," ungkap Sudaryano.

Kerangka manusia ditemukan warga Petobo sekitar Senin (27/1) petang di Jalan Pue Sula yang menghubungkan Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Atas temuan warga, tim SAR Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu menuju ke lokasi dan langsung melakukan penggalian menggunakan alat manual.

Proses penggalian cukup memakan waktu karena harus mengumpulkan satu-persatu kerangka korban hingga lengkap. Dalam proses evakuasi, tim SAR Pemadam Kebakaran di bantu Bhabinsa, Bhabinkamtibmas dan warga setempat di dampingi Lurah Petobo dan sejumlah tokoh masyarakat.

Kerangka itu di temukan di antara pondasi bekas toko yang menjual peralatan bangunan dengan kedalaman penggalian diperkirakan sekitar 60 centimeter lebih. Kerangka selesai di evakuasi sekitar pukul 21.00 WITA.
 
Tim SAR Dinas Pemadam Kebakaran Kota Palu menggali tanah yang diyakini sebagai titik letak kerangka korban likuefaksi Petobo tertimbun, Senin (27/1/2020) malam. (ANTARA/Moh Ridwan)

"Keluarga korban tidak ada lagi di Petobo, menurut informasi keluarganya sudah pindah di Makassar, Sulawesi Selatan pascagempa, tsunami dan likuefaksi yang melanda kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala setahun lebih yang lalu," tutur Sudaryano.

Dia meyakini, masih banyak korban yang tertimbun tanah di lokasi eks likuefaksi. Sepanjang masih di butuhkan, pihaknya mengaku siap memberikan pertolongan membantu proses evakuasi.

"Mengingat kondisi yang tidak memungkinkan serta malam semakin larut, Pemerintah Kelurahan Petobo dan tokoh masyarakat memutuskan kerangka tersebut di kebumikan di pemakaman masal oleh tim SAR Pemadam Kebakaran," ucapnya.