Gubernur Longki: dibalik bencana alam ada berkah pembangunan

id tnll, gubernur

Gubernur Longki: dibalik bencana alam ada berkah pembangunan

Gubernur Sulteng, H Longki Djanggola resmikan Kantor baru Balai Besar TNLL, Selasa. (Antara/Anas Masa)

Terbukti dua kantor baru di Palu yakni Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam di lingkungan kementerian lingkungan hidup dan kehutanan diresmikan penggunaannya hari ini
Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah H.Longki Djanggola mengatakan dibalik bencana alam gempabumi Magnitudo 7,4 pada 28 September 2018 yang menimbulkan kerusakan  di tiga wilayah terdampak yakni Kota Palu, Donggala dan Sigi namun juga membawa berkah dengan adanya pembangunan kembali dari kerusakan.

"Terbukti dua kantor baru di Palu yakni Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam di lingkungan kementerian lingkungan hidup dan kehutanan diresmikan penggunaannya hari ini," kata Gubernur Longki ketika meresmikan gedung tersebut di Palu, Selasa.

Gubernur Loingki mengatakan dengan adanya gedung yang sangat representatif ini tentu akan menambah semangat kerja bagi para pegawai yang ada untuk semakin meningkatkan kinerjanya.

"Kalau sebelumnya mungkin karena kantor rusak dan bekerja tidak nyaman, maka sekarang tidak ada lagi alasan untuk tidak semangat bekerja," kata dia.

Apalagi baik gedung kantor Balai Besar TNLL dan BKSDA masing-masing bangunannya sangat memadai dan seharusnya akan lebih memotivasi pegawai yang ada untuk lebih meningkatkan layanan kepada masyarakat.

Balai Besar TNLL merupakan pengelola kawasan cagar biosfer Lore Lindu selama ini banyak dihadapkan pada masalah-masalah yang terjadi di dalam kawasan konservasi. Termasuk bagaimana menjaga dan mengawasi keberadaan kawasan onservasi yang luasnya tidak sedikit itu. "Sementara di satu sisi jumlah pegawai dan petugas yang ada di balai sangatlah terbatas."

Sedangkan luas kawasan yang harus dijaga mencapai seluas 215.000 hektare yang terbagi dalam dua wilayah administrasi yakni sebagian masuk dalam wilayah Kabupaten Poso dan Kabupaten Sigi, katanya.

Karena itu, dibutuhkan koordinasi dan sinergi bersama dengan semua pihak terkait yang ada di tingkat pusat dan daerah.

Bekas pertambangan emas tanpa izin (PETI) Dongi-Dongi harus di jaga dan diawasi secara baik agar tidak lagi menjadi masalah seperti yang terjadi beberapa tahun lalu diserbu para penambang emas dan harus ditertibkan oleh petugas, ujarnya.

"Saya berharap ke depan ini Kepala Balai TNLL bisa lebih meningkatkan pengawasan dan pengtamanan bersama dengan pihak berwenang agar tidak ada lagi kegiatan di eks PETI tersebut," pinta Gubernur.

Kepala Balai Besar TNLL, Jusman mengatakan kantor ini dibangun karena kantor yang lama mengalami rusak berat dan tidak bisa lagi digunakan setelah diterjang gempabumi beberapa waktu lalu. Kantor Balai Besar TNLL yang baru ini juga dilengkapi satu ruangan khusus untuk sekretariat forum cagar biosfer dan juga ada ruang presroom untuk jurnalis.

Hadir dalam peresmian itu adalah Direktur Kawasan Konservasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Diah Murtiningsih dan sejumah pejabat di jajaran Pemprov Sulteng dan Kabupaten Sigi.

Baca juga: Meneguhkan tekad masyarakat adat lestarikan Cagar Biosfir Lore Lindu
Baca juga: TNLL tingkatkan koordinasi dengan kepolisian hentikan aktivitas penambang
Baca juga: TNLL benahi lokasi obyek wisata sambut pergantian tahun