Khartoum, (Antarasulteng.com) - Presiden Sudan Omar Al-Bashir, Sabtu (8/6), mengumumkan penghentian ekspor minyak Sudan Selatan melalui wilayah Sudan mulai Ahad.
"Kami telah memberi waktu kepada Sudan Selatan untuk berhenti mendukung pemberontak, tapi negara itu melanjutkan dukungannya buat pemberontak. Saya memerintahkan menteri perminyakan untuk menutup pipa saluran minyak besok," kata Al-Bashir pada satu pertemuan terbuka, Sabtu.
Pemerintah Sudan menyatakan itu adalah keputusan yang sudah dikaji. Ditambahkannya, Khartoum tak peduli apakah Sudan Selatan akan mengekspor minyaknya melalui Kenya atau negara lain, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi.
Pada Mei, Al-bashir mengancam akan menghentikan ekspor minyak Sudan Selatan melalui prasarana minyak Sudan, jika Juba terus mendukung pemberontak Aliansi Front Revolusioner, yang memerangi pemerintah di Negara Bagian Kordofan Selatan dan Blue Nile.
Khartoum dan Juba belum lama ini sepakat untuk melanjutkan ekspor minyak Sudan Selatan melalui wilayah Sudan sebagai bagian dari penerapan kesepakatan kerja sama yang ditandatangani di Ibu Kota Ethiopia, Addis Ababa, tahun lalu.(Antara/Xinhua-OANA)
Penerjemah:Chaidar
Berita Terkait
Kemendag dorong produk pertanian Indonesia masuk pasar Australia
Sabtu, 20 April 2024 11:36 Wib
Kenertec Power System ekspor menara angin ke puluhan negara
Rabu, 27 Maret 2024 9:43 Wib
BPS: Migas dan non migas sumbang penurunan ekspor Februari 2024
Jumat, 15 Maret 2024 11:57 Wib
Kemenperin dorong industri perhiasan Indonesia berdaya saing global
Minggu, 10 Maret 2024 18:54 Wib
Bea Cukai Madura lepas ekspor serabut kelapa China
Selasa, 5 Maret 2024 9:04 Wib
Produsen furnitur Indonesia diharapkan tingkatkan nilai ekspor
Jumat, 1 Maret 2024 15:00 Wib
Kemendag: Tekstil Indonesia catatkan transaksi Rp312 miliar di Paris
Kamis, 29 Februari 2024 9:25 Wib
Pelaku UMKM harapkan pendampingan dan edukasi ekspor
Kamis, 29 Februari 2024 9:07 Wib