Pemkot Palu perkuat ekonomi rakyatnya melalui pengembangan UMKM

id UMKM,ekonomi kerakyatan, palu, pemkot

Pemkot Palu perkuat ekonomi rakyatnya melalui pengembangan UMKM

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu Setyo Susanto. ANTARA/Moh Ridwan

Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan lurah agar bisa membentuk kelompok usaha di masing-masing kelurahan, termasuk komunitas-komunitas kami manfaatkan agar bisa terlibat
Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, terus memperkuat ekonomi rakyat di kota itu melalui pengembangan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar menjadi basis kekuatan perekonomian daerah.

Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu, Setyo Susanto, di Palu, Kamis, mengatakan dalam rangka menumbuhkan ekonomi kerakyatan sebagai salah satu kekuatan ekonomi daerah, maka partisipasi masyarakat dalam menjalankan usaha mikro sangat dibutuhkan.

"Saat ini kami sedang berkoordinasi dengan lurah agar bisa membentuk kelompok usaha di masing-masing kelurahan, termasuk komunitas-komunitas kami manfaatkan agar bisa terlibat," ujar Setyo.

Dia menjelaskan, pemberdayaan kelompok usaha merupakan bagian dari visi Pemkot Palu yang ingin menciptakan kelurahan inovatif, unggul dan mandiri berbasi ekonomi kerakyatan agar dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sehingga terlepas dari belenggu kemiskinan.

Pemkot Palu telah menyiapkan dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020 untuk pengembangan kelompok usaha mikro sebesar Rp10 miliar.

Baca juga: Pemkot dorong UMKM kembangkan produk berbahan baku lokal
Baca juga: BI dorong sertifikasi halal produk usaha UMKM Sulawesi Tengah


Saat ini kata dia, masyarakat kota yang mengajukan proposal pengembangan usaha baru sekitar Rp2 miliar lebih.

Dikemukakannya, pengembangan usaha mikro tidak hanya sebatas dibantu peralatan, tetapi juga bahan baku dengan harapan usaha yang digeluti berjalan lancar.

Pada tahun 2019, kelompok usaha produktif binaan Dinas UMKM Palu mendapat bantuan alat produksi beserta bahan baku, dan sebagian besar kelompok usaha itu bergerak di bidang kuliner dengan total nilai bantuan sekitar Rp1,8 miliar.

"Sekitar 26 kelompok mendapat bantuan pemerintah yang telah menggeluti sejumlah sektor usaha mikro. Bantuan itu diserahkan wali kota beberapa waktu lalu," kata Setyo.

Dia menginginkan tahun ini kelompok usaha kreatif bisa lebih meningkat dibanding tahun sebelumnya, sebab pemerintah setempat telah menggelontorkan anggaran miliaran rupiah untuk mendukung kegiatan pengembangan ekonomi kerakyatan.

"Pengembangan kelompok usaha mikro merupakan program prioritas pemerintah kota. Kami ingin masyarakat antusias," kata dia.