Akademisi UNTAD: Desa sumber ekonomi terbesar daerah

id Akademisi, dialog, donggala, ekonomi

Akademisi UNTAD: Desa sumber ekonomi terbesar daerah

Suasana dialog bertajuk pemetaan potensi dan penguatan ekonomi desa Kabupaten Donggala, di Palu diselenggarakan Lembaga Studi Pengembangan Data, Jumat (31/1/2020) malam. (ANTARA/Moh Ridwan)

Palu (ANTARA) - Akademisi Universitas Tadulako (UNTAD) Palu Dr Eko Djokolelono mengatakan desa merupakan sumber pertumbuhan ekonomi terbesar daerah yang meliputi berbagai sektor.

"Desa adalah raksasanya ekonomi di daerah, maka desa sebagai penopang ekonomi dengan berbagai sektor yang dapat dikelolah perlu mendapat perhatian khusus pemerintah," kata Eko saat dialog bertajuk pemetaan potensi dan pengutan ekonomi desa Kabupaten Donggala, di Palu, Jumat malam.

Dialog publik itu menghadirkan tiga narasumber dari kalangan akademisi, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Pemerintah Donggal dan dihadiri Organisasi Kepemudaan (OKP), mahasiswa serta pemerhati ekonomi desa di selenggarakan lembaga Studi Pengembangan Data atau Data Talk Development Studies.

Menurutnya, pemetaan dan penguatan ekonomi desa harus di dukung dengan ketersediaan data yang sistematik sebagai rujukan dalam pembuatan sebuah perencaan.

Dia menilai, Kabupaten Donggala sebagai salah satu kabupaten tertua di Provinsi Sulawesi Tengah memiliki beragam kekayaan alam. Kekayaan sumber daya itu terletak di desa baik sektor kehutanan, pertanian, peternakan, kelautan dan perikanan hingga sektor pariwisata.

"Pengembangan ekonomi desa harus dilakukan dengan perencaan yang baik melalui pemetaan di dukung dengan data yang tersistem. Selain itu dibutuhkan komitmen pemerintah," ujar dia.

Sejalan dengan itu Direktur HRC Caritra Sulteng Moh Riflan menjelaskan, guna meningkatkan penguatan ekonomi desa maka perlu dilakukan menggali potensi melalui pemetaan berbasis data agar terarah dan tepat sasaran.

"Recana induk desa sangat penting. Dari itu bisa di ketahui potensi-potensi yang bisa di kembangkan. Kelemahan pemerintah, masih minimnya pembuatan profil desa sehingga sulit menentukan wilayah-wilayah mana yang potensial," paparnya.

Kepala Bapelitbangda Donggala Ardin Tayeb mengatakan, kabupaten itu memiliki berbagai sumber daya alam potensial yag dapat di kembangkan untuk mendukung peningkatan ekonomi daerah, namun hal tersebut belum terkelola sepenuhnya.

Beberapa tahun terakhir, Pemkab Donggal telah melakukan kajian-kajian melalui instansinya antara lain penelitian tentang nilai tukar petani untuk mengukur tingkat kesejahteraan petani, termasuk pengembangan sapi lokal atau sapi Donggala diupayakan menjadi sebuah inovasi dalam pengembangan sektor peternakan guna mewujudkan swasembada daging.

"Dengan kajian-kajian yang sudah di lakukan diharapkan bisa menjadi inovasi baru dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah yang tidak lain untuk kesejahteraan masyarakat," kata dia.