Erick Thohir puji gerak cepat BUMN bantu WNI di China

id virus corona,erick thohir,bumn,wni di hong kong

Erick Thohir puji gerak cepat BUMN bantu WNI di China

Menteri BUMN Erick Thohir. ANTARA/Aji Cakti/am.

Saya apresiasi BNI yang bergerak cepat membantu masyarakat Indonesia di Hongkong. Masyarakat Indonesia di Hongkong termasuk yang paling besar
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi BUMN-BUMN yang bergerak cepat membantu Warga Negara Indonesia (WNI) di China yang saat ini terdampak wabah Virus Corona.

"Saya apresiasi BNI yang bergerak cepat membantu masyarakat Indonesia di Hongkong. Masyarakat Indonesia di Hongkong termasuk yang paling besar, " kata Erik Thohir dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu.

Selain itu, untuk membantu mengantisipasi Virus corona, RNI akan mengirimkan masker melalui Garuda Indonesia yang kemudian akan dibagikan di BNI cabang Hongkong.

Erick Thohir berharap bantuan yang disalurkan oleh BUMN tersebut dapat membantu masyarakat Indonesia yang berada di sana.

Saat ini BNI Hongkong sudah membantu penyebaran masker, namun masih kurang dan dibutuhkan lebih banyak lagi.

Dengan koordinasi Kementerian BUMN, BNI-RNI-Garuda akan mengirimkan sekitar 25.000 masker untuk masyarakat Indonesia di Hongkong paling lambat lusa.

Dalam rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo terkait antisipasi penyebaran Virus Corona pada Minggu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta BUMN ikut aktif dalam upaya membantu masyarakat Indonesia yang terdampak langsung di China.

Sebelumnya Pemerintah Indonesia memberlakukan larangan masuk ke Indonesia terhadap pendatang dari China daratan atau yang sudah berada di China daratan selama 14 hari.

Selain itu pemerintah Indonesia juga melarang perjalanan WNI ke China, serta menghentikan kebijakan bebas visa kunjungan bagi warga negara China untuk mencegah masuknya Virus Corona ke Indonesia.

Virus corona jenis baru yang diidentifikasi sebagai 2019-nCov kian menyebar di China. Jumlah kematian akibat virus corona di China terus meningkat menjadi 259 orang hingga Jumat (31/1).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan sebanyak 83 kasus virus corona tersebar di 18 negara.