Wall Street melonjak, stimulus China tenangkan kekhawatiran virus corona

id Wall Street,indeks S&P,indeks Dow,indeks Nasdaq

Wall Street melonjak, stimulus China tenangkan kekhawatiran virus corona

Ilustrasi - Para pialang sedang bekerja di Bursa Saham New York, Wall Street, Amerika Serikat. ANTARA/REUTERS/pri.

New York (ANTARA) - Indeks Nasdaq mencapai rekor tertinggi dan S&P 500 membukukan kenaikan satu hari terbesar dalam sekitar enam bulan pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena meredanya kekhawatiran akan dampak ekonomi yang besar dari wabah virus corona setelah bank sentral China melakukan intervensi.

Dow mencatat kenaikan satu hari terbesar dalam lebih dari lima bulan, karena pasar saham pulih dari penurunan tajam pada minggu sebelumnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 407,82 poin atau 1,44 persen, menjadi berakhir di 28.807,63 poin. Indeks S&P 500 naik 48,67 poin atau 1,50 persen, menjadi ditutup pada 3.297,59 poin. Indeks Komposit Nasdaq berakhir melonjak 194,57 poin atau 2,10 persen, menjadi 9.467,97 poin.

Bank sentral China, People’s Bank of China (PBOC) menyuntikkan total 1,7 triliun yuan (242,74 miliar dolar AS) melalui operasi pasar terbuka pada Senin (3/2) dan Selasa (4/2), ketika bank sentral mengatakan berusaha untuk menstabilkan ekspektasi pasar keuangan dan mengembalikan kepercayaan pasar.

Stimulus tersebut mendorong sentimen investor bahkan ketika dampak virus corona dari China diperkirakan akan memberikan pukulan jangka pendek dan tajam bagi aktivitas ekonomi China dan global pada kuartal pertama.

"Pasar hanya melihat di luar virus corona dan mereka menyambut tindakan keuangan China," kata Lindsey Bell, kepala strategi investasi dengan Ally Invest.

"Apa yang ditunjukkan sejarah kepada kita adalah kapan saja ada epidemi atau ancaman global dari sudut pandang virus, apa yang telah kita lihat adalah bahwa pasar akan turun," kata Bell. "Semua orang hanya melihat masa lalu itu, meskipun pasar tidak bergerak jauh lebih rendah karena berita itu, setidaknya di AS."

Data menunjukkan pesanan baru untuk barang-barang buatan AS meningkat paling besar dalam hampir satu setengah tahun pada Desember, didorong oleh permintaan yang kuat untuk pesawat pertahanan.

Saham-saham teknologi memimpin kenaikan di antara sektor S&P 500, menguat 2,6 persen. Saham perusahaan chip, yang terutama memiliki eksposur ke China, melonjak, dengan indeks Philadelphia Semiconductor terangkat 3,1 persen.

Saham Alphabet Inc jatuh 2,5 persen, setelah induk perusahaan Google itu membukukan penurunan pendapatan kuartal liburan pertamanya dalam lima tahun.

Musim laporan laba kuartal keempat kira-kira setengahnya sudah dilakukan, dengan perusahaan-perusahaan S&P 500 diperkirakan akan mencatat kenaikan laba sebesar 1,6 persen pada periode tersebut, menurut data IBES dari Refinitiv. Namun, laba pada 2020 diperkirakan akan naik 8,7 persen.

"Meskipun laba kuartal keempat terasa agak kurang impresif, mereka konsisten dengan pandangan pasar bahwa mereka akan tumbuh dari sini," kata Nela Richardson, ahli strategi investasi di Edward Jones.

Investor juga mengawasi perlombaan pencalonan presiden Demokrat AS, di mana masalah teknis menunda hasil kaukus Iowa. Hasil diharapkan pada pukul 17.00 waktu setempat.

Dalam berita perusahaan, saham Tesla Inc melonjak 13,7 persen, memperpanjang reli yang menakjubkan untuk saham pembuat kendaraan listrik.

Saham eBay melonjak 8,8 persen setelah laporan Wall Street Journal bahwa pemilik New York Stock Exchange Intercontinental Exchange telah membuat penawaran pengambilalihan untuk perusahaan.

Sekitar delapan miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di atas rata-rata harian 7,6 miliar selama 20 sesi terakhir.