Investasi di Sulteng 2019 serap 23.000 tenaga kerja

id Investasi Sulteng,Tenaga kerja

Investasi di Sulteng 2019  serap 23.000 tenaga kerja

Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola berbincang-bincang dengan Kepala DPMPTSP Sulteng Christina Shandra Tobondo. terkait nilai investasi Sulteng dalam Sulteng Expo 2019 (Antaranews/MUhammad Hajiji/DPMPTSP)

Palu (ANTARA) - Realisasi investasi di Sulawesi Tengah selama 2019 mencapai Rp31,5 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 23.314 orang.

"Tenaga kerja itu terserap di berbagai sektor usaha, namun terbesar ada di sektor industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tengah Shandra Tobondo di Palu, Rabu.

Dia mengatakan investasi di sektor tersebut mencapai Rp19,82 triliun atau 73 persen dari total realisasi penanaman modal asing.

Investasi terbesar berasal dari PT Dexin Steel Indonesia sebanyak Rp8,5 triliun, disusul PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel sebesar Rp4,9 triliun, dan PT Indonesia Ruipu Nickel and Chrome Alloy sebesar Rp2,6 triliun.

"Investasi terbesar masih dikuasai penanaman modal asing dengan investasi terbesar di lima sektor usaha," kata Shandra.

Selain sektor industri logam dasar, penanaman modal asing juga melirik sektor listrik, gas dan air dengan total investasi sebesar Rp4,58 triliun atau 17 persen dari total investasi.

Sektor ini antara lain dilirik oleh Perusahaan Morowali Power Mandiri dengan nilai investasi sebesar Rp976,3 miliar.

Sektor berikutnya, kata Shandra, yakni perumahan, kawasan industri dan perkantoran dengan total investasi sebesar Rp984,47 miliar atau empat persen dari total investasi.

Sektor ini dilirik oleh PT Indonesia Morowali Industrial Park sebesar Rp651,1 miliar dan PT Transon Bumindo Resources Rp284,6 miliar.

Dua sektor lainnya adalah industri kimia dan farmasi sebesar Rp 966,63 miliar, dan sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp374,95 miliar.

Selain penanaman modal asing, juga terdapat investasi dari penanaman modal dalam negeri dengan melirik tiga sektor usaha besar yakni tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.

Realisasi investasi di sektor ini mencapai Rp2,19 triliun, antara lain oleh PT Agro Nusa Abadi sebesar Rp886,9 miliar.

Sementara di sektor usaha listrik, gas dan air masih dilakukan oleh PT Poso Energy dengan nilai investasi sebesar Rp1,42 triliun dari total penanaman modal dalam di negeri di sektor ini yakni Rp1,75 triliun.

Shandra mengatakan penanaman modal dalam negeri juga melirik usaha perdagangan dan reparasi dengan nilai investasi sebesar Rp154,52 miliar antara lain oleh PT Asbuton Jaya Abadi.

Shandra mengatakan dengan membaiknya iklim investasi yang melirik berbagai sektor usaha tersebut ikut mendorong penyerapan tenaga kerja di Sulawesi Tengah khususnya tenaga kerja lokal.