Pemkot Palu apresiasi upaya Arkom bangun huntap korban bencana

id Huntap, arkom, pemkot palu, pemprov sulteng

Pemkot Palu apresiasi upaya Arkom bangun huntap korban bencana

Wali Kota Palu, Hidayat mengambil campuran semen menggunakan peralatan khusus pada peletakan batu pertama pembangunan hunian tetap dengaj skema relokasi mandiri ex-situ kelompok bagi korban gempa dan tsunami Kelurahan Mamboro Barat, Kota Palu, Rabu (5/2/2020). (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengapresiasi upaya Arkom Indonesia memenuhi kebutuhan warga korban bencana di Kelurahan Mamboro Barat, Kecamatan Palu Utara, dengan membangun hunian tetap.

"Selaku pemerintah daerah kami berterima kasih atas bantuan Arkom yang telah membantu pemukiman relokasi mandiri ex-situ kelompok bagi warga penyintas," kata Wali Kota Palu Hidayat pada peletakan batu pertama pembangunan huntap di Palu, Rabu.

Arkom sebagai lembaga yang bergerak di bidang arsitek berbasis komunitas sejak lama sudah ikut membantu pemulihan pascagempa, tsunami dan likuefaksi di Kota Palu.

Mereka tetap konsisten mengawal fase rehabilitasi dan rekonstruksi di kota itu hingga merealisasikan program-program kemanusiaan salah satunya yakni membangun huntap untuk penyintas di Kelurahan Mamboro Barat.

Wali kota menilai, langkah lembaga tersebut sangat berdampak positif terhadap penanganan bencana di Ibu Kota Sulawesi Tengah. Keikutsertaan sejumlah organisasi sangat membantu pemerintah dalam situasi seperti ini.

"Arkom akan menggunakan bahan baku atau material yang di produksi warga kota Palu dan kualitas konstruksinya sudah terjamin bagus," ungkap Hidayat.

Pembangunan huntap bagi korban gempa dan tsunami di Kelurahan Mamboro Barat berlangsun dua tahap. Tahap pertama untuk 12 keluarga penyintas yang hunian dibangun di atas lahan seluas 1.812 meter persegi sudah termasuk dengan lahan pembangunan rumah ibadah masjid.

Selanjutnya tahap kedua akan dibangun sebanyak 24 unit hunian di lokasi yang sama dengan luas lahan sekitar 3.475 meter persegi dan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan skema relokasi mandiri kelompok tahap dua.

Gubernur Sulawesi Tengah diwakili Sekretaris Daerah Hidayat Lamakarate mengatakan, bantuan hunian yang difasilitasi Arkom sangat berarti bagi masyarakat korban bencana 28 September 2018 untuk percepatan pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi yang sedang berjalan.

"Tantangan yang dihadapi dalam penanganan dampak bencana tentu sangat banyak, khususnya alokasi ketersediaan anggaran pemerintah daerah dan penetapan prioritas yang akan dilaksanakan," ujar Hidayat.

Dalam penanganan kebencanaan, Pemrov Sulawesi Tengah mengharapkan dukungan dan kerja sama semua pihak baik pemerintah pusat, NGO maupun lembaga kemanusiaan lainnya yang sejak lama sudah terlibat dalam pemulihan pascabencana.