Kemenlu Malaysia telah pulangkan staf dari China

id Malaysia,Corona,Saifuddin Abdullah,Kemenlu

Kemenlu Malaysia telah pulangkan staf dari China

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah saat melakukan pertemuan di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu. Foto ANTARA/Agus Setiawan

Kuala Lumpur (ANTARA) - Pemerintah Malaysia telah sepakat untuk memulangkan staf dari Wisma Putra (Kemenlu Malaysia) dan lembaga pemerintah lainnya yang berada di China bersama dengan istri dan tanggungan mereka karena wabah corona  di negara tersebut.

Menteri Luar Negeri Malaysia, Saifuddin Abdullah mengemukakan hal itu pada konferensi pers usai menghadiri Program Unity @ Community Perayaan Tahun Baru Imlek di Kampung Batu Satu sebagaimana diirilis Kemenlu, Kamis.

Saifuddin Abdullah mengatakan mereka akan dibawa pulang dengan penerbangan komersial secara bertahap sesegera mungkin, yang diharapkan akan dilaksanakan minggu depan, tergantung pada penerbangan yang masih tersedia.

"Selain kantor kedutaan di Beijing Malaysia juga memiliki konsulat di Guangzhou, Hong Kong, Kunming, Nanning, Shanghai dan Xi'an, selain Taipei, dengan total 34 pejabat Wisma Putra dan 77 tanggungan," katanya.

Sedangkan jumlah pejabat agen pemerintah di China seperti Perusahaan Pengembangan Perdagangan Eksternal Malaysia (Matrade), Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (Mida) dan Tourism Malaysia mencapai 52 orang dengan 135 tanggungan.

Dia mengatakan dari jumlah tersebut pihaknya akan mengevaluasi berapa banyak staf yang perlu tinggal dan berapa banyak yang akan dibawa pulang karena pihaknya hanya akan mempertahankan staf dari Wisma Putra atau lembaga yang sangat dibutuhkan saat ini.

"Untuk pasangan dan anak-anak, kami bermaksud untuk membawa mereka pulang sesegera mungkin. Ini tidak akan mempengaruhi pekerjaan di sana karena beberapa tugas tidak dapat dilakukan karena isolasi kota," kata Saifuddin.

Di samping faktor keamanan, ujar dia, keputusan untuk membawa mereka pulang karena ada kemungkinan kekurangan pasokan makanan jika situasinya terus berlanjut namun sejauh ini pasokan cukup dan pemerintah juga akan mengirim makanan ke sana.

"Mereka yang dibawa pulang harus melalui proses yang sama seperti sebelumnya, yaitu proses penyaringan di China sebelum naik pesawat dan sekali lagi disaring dan dikarantina di Malaysia," katanya.