Pemprov : Kepemimpinan kolaboratif diperlukan pada situasi darurat

id Sekda sulteng, basarnas, hidayat lamakarate

Pemprov : Kepemimpinan kolaboratif diperlukan pada situasi darurat

Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Moh Hidayat Lamakarate. (ANTARA/HO/Humas Pemrpov Sulteng)

Dari peristiwa itu kita memetik hikmah bahwa penanganan situasi darurat, kecelakaan hingga situasi membahayakan nyawa manusia perlu langkah koordinasi agar penanganan cepat dan tepat
Palu (ANTARA) - Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Moh Hidayat Lamakarate mengatakan model kepemimpinan kolaboratif sangat diperlukan untuk penanganan situasi darurat bencana, kecelakaan dan potensi membahayakan nyawa manusia.

"Peristiwa bencana alam menimpa Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Donggala mesti jadi pembelajaran untuk menetapkan suatu model organisasi kepemimpinan darurat karena kita hidup di atas potensi bencana yang sangat besar," kata Hidayat saat mewakili Gubernur Sulteng pada rapat koordinasi Basarnas Palu, di Palu, Jumat.

Menurut Sekda, model kepemimpinan kolaboratif sangat dibutuhkan saat situasi darurat, sebagaimana saat menghadapi bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi 28 September 2018 lalu yang serba keterbatasan.

Kondisi saat itu sangat kritis karena akses komunikasi putus, listrik padam, logistik tidak memadai serta ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) habis di samping itu korban terus berjatuhan dan banyak pejabat utama yang tidak berada di tempat sehingga sulit berkoordinasi.

"Dari peristiwa itu kita memetik hikmah bahwa penanganan situasi darurat, kecelakaan hingga situasi membahayakan nyawa manusia perlu langkah koordinasi agar penanganan cepat dan tepat," kata Hidayat menambahkan.

Baca juga: Gubernur : Huntap untuk penyintas bencana Sulteng tahan gempa
Baca juga: Pemprov Sulteng setujui relokasi penyintas bencana secara mandiri


Menurut dia, sejatinya model kolaboratif sudah harus dibangun sejak dini sehingga jika sewaktu-waktu terjadi bencana sistem tersebut bisa bekerja agar perangkat pemerintahan tidak lumpuh di saat darurat.

Deputi Basarnas Bina Tenaga dan Potensi Abdul Haris A memaparkan dalam kondisi menghadapi situasi tanggap darurat serta proses pencarian dan pertolongan terhadap korban menggunakan model kepemimpinan kolaboratif sangat ideal di terapkan sehingga terjalin komunikasi dan koordinasi yang terarah.

Haris menilai, pada situasi seperti itu ego sektoral lintas lembaga maupun instansi harus di kesampingkan demi mewujudkan misi kemanusiaan.

"Memang warna baju dan oraganisasi kita berbeda, tetapi demi untuk mewujudkan misi kemanusiaan kita harus satu pandangan," katanya.

Rakor itu dihadiri Wali Kota Palu Hidayat, Wakil Bupati Donggala Moh Yasin, Danrem 132/Tadulako Kolonel Inf Agus Sasmita serta Kepala Basarnas Palu Basrano dan unsur terkait.