Jakarta (ANTARA) - Menjadi pesepak bola profesional merupakan impian bagi Ezzeldine Bahader selama beberapa dekade hingga usianya mencapai 75 tahun, kemudian dia mendaftar ke Asosiasi Sepak Bola Mesir sebagai pemain tertua di dunia.
Bahader, ayah dari empat anak dan kakek enam cucu ini mulai bermain sepak bola di jalan-jalan Kairo pada usia 6 tahun.
Setelah dewasa, Bahader menjalani pekerjaannya sebagai konsultan teknik sipil dan ahli di bidang pengelolaan tanah. Dia menanggalkan mimpinya menjadi striker profesional meski terus bermain sepak bola sebagai seorang amatir.
Setelah hampir 7 dekade, dia menendang bola pertama. Bahader menghidupkan kembali mimpinya dan mencoba bergabung dengan klub. Akhirnya dia diterima di sebuah klub yang bermain di divisi ketiga Mesir pada tanggal 6 Oktober silam.
Sekarang dia berlatih dengan klub dan juga di rumahnya bersama pelatih pribadi untuk mendapatkan kebugarannya.
Agar diakui sebagai pemain profesional tertua di dunia, Bahader harus memainkan dua pertandingan selama 90 menit. Dia terus melakukan latihannya itu dan berharap akan selesai pada bulan Maret.
Perwakilan dari Guinness World Records akan menghadiri pertandingan kedua untuk menilai kondisi dan klaimnya, kata Bahader.
Meskipun usia Bahader itu menjadi tantangan pada awalnya, pelatih pribadinya Mahmoud Refaat mengatakan bahwa motivasinya terbukti lebih kuat.
Rekor dunia Guinness untuk pesepak bola profesional tertua saat ini dipegang oleh pemain asal Israel Isaak Hayik dalam usia 73 tahun.
Dia bermain sebagai penjaga gawang pada bulan April lalu untuk klub Israel, Ironi Or Yehuda.
Berita Terkait
FKUB-Sulteng gencarkan program penguatan kerukunan umat beragama
Sabtu, 20 April 2024 17:41 Wib
Kiat sehat 'SANTAI' usai Lebaran
Sabtu, 20 April 2024 12:03 Wib
Swiatek kalahkan Raducanu untuk 10 kemenangan beruntun di Stuttgart
Sabtu, 20 April 2024 11:50 Wib
Timnas basket U-18 putri kembali TC di Bali pada 29 April
Sabtu, 20 April 2024 11:47 Wib
11 tahun jadi anggota KONI, 2.000 atlet kini bergabung di PB FOBI
Sabtu, 20 April 2024 11:44 Wib
Oiwa ingin Jepang U-23 tampil lebih klinis di lini depan
Sabtu, 20 April 2024 11:39 Wib