Demi uang Rp30 juta, HI nekat jadi kurir sabu 1 kilogram

id Demi, 30, juta

Demi uang Rp30 juta, HI nekat jadi kurir sabu 1 kilogram

Kombes Dodi Rahmawan, Direktur Resnarkoba Polda Sulteng (kiri) dan (kanan) Kombes Pol Didik Supranoto, Kabid Humas Polda Sulteng memperlihatkan barang bukti yang diduga narkoba jenis sabu 1 kilogram milik terduga pelaku di belakang, dalam jumpa pers, di Mapolda Sulteng, di Palu, Rabu (12/2/2020).ANTARA/Sulapto Sali.

Palu (ANTARA) - Demi untuk mendapat uang Rp30 juta, HI (27) nekat menjadi kurir narkoba sabu 1 kilogram dari  Medan, Sumutra Utara menuju Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang kemudian ditangkap polisi di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Selasa malam.

"Berdasarkan interograsi tadi malam, kalau pelaku berhasil meloloskan sabu 1 kilogram ini,  dia akan mendapat kurang lebih Rp30 juta untuk satu kali jalan," kata Kombes Dodi Rahmawan, Direktur Resnarkoba Polda Sulteng dalam jumpa pers, di Palu, Rabu.

Dodi mengatakan, barang yang dibawa pelaku tersebut dikendalikan oleh pelaku lain inisial SN yang sebelumnya mereka berpisah di Bandara Seokarno Hatta, Jakarta.

"Mereka dua berpisah, dengan paket pengiriman yang berbeda. Yang satu ke Palu, dan yang satu melanjutkan penerbangan kembali ke Palembang," katanya.

Barang dibawa pelaku, jelas Dodi, merupakan pesanan Y,  yang saat ini mendekam di Rutan Palu, atas kasus penyalahgunaan narkoba dengan putusan hukuman 16 tahun penjara.

"Jadi narkoba ini mengunakan jasa kurir antarprovinsi yang bisa kita cegat masuk wilayah Sulawesi Tengah," jelasnya.

Dirnarkoba Polda Sulteng ini katakan, atas perbuatan pelaku yang nekat menjadi kurir sabu 1 kilogram tersebut, pelaku diancam dengan hukuman paling sedikit lima tahun dan maksimal 20 tahun penjara.

"Kasus ini kita dalami, baik tentang  yang bersangkutan, walau dari pengakuan pelaku baru sekali ini menjadi kurir," katanya.

Apalagi, katanya, modus pengendaran narkoba seperti pernah terjadi ditahun 2019 lalu, yang dibawa dalam sepatu yang kemudian ditangkap oleh Polisi di Bandara Palu.

"Kasus ini kita dalami, baik pembelian tiketnya, rekeningnya, karena ada yang mengendalikan menyiapkan untuk berangkat menuju daerah sasaran," tandasnya.