Wali Kota Palu minta kejaksaan bantu awasi proyek pembangunan

id Pemkot Palu,Wali Kota Palu,Hidayat

Wali Kota Palu minta kejaksaan bantu awasi proyek pembangunan

Wali Kota Palu Hidayat saat bertemu dengan Tim Pendamping Pembangunan Kota Palu usai pembukaan Musrembang Kecamatan Mantikulore di Palu, Selasa (18/2/2020). Hidayat meminta tim pendamping ikut mengawasi proses pembangunan di kota itu. (ANTARA/HO/Darlis)

Palu (ANTARA) - Wali Kota Palu Hidayat meminta kejaksaan setempat ikut mengawasi pelaksanaan proyek pembangunan di ibukota Provinsi Sulawesi Tengah itu mengingat banyak proyek digelontorkan untuk pembangunan pascabencana yang melanda kota itu.

"Proyek yang tidak dikerjakan secara serius langsung saja diperiksa kejaksaan, karena kita tidak mau anggaran itu mubazir," kata Hidayat di Palu, Selasa.

Dia mengatakan pascabencana, Pemerintah Kota Palu fokus menyelesaikan masalah-masalah kebencanaan baik dari sisi pembangunan infrastruktur dan hunian, maupun dari sisi pembangunan ekonomi agar Kota Palu kembali bangkit.

Pada sektor ekonomi misalnya, Pemkot Palu telah menetapkan ekonomi berbasis kawasan melalui program kelurahan inovatif, unggul, mandiri, dan berdaya saing.

Usaha yang telah dikembangkan antara lain pembuatan tali kapal dari limbah kelapa di Kelurahan Pantoloan, dan pengolahan pakan ikan di Kelurahan Balaroa.

Selain itu juga terdapat kerajinan rotan, kerajinan sampah organik, pakan ternak ruminansia, kerajinan olahan bambu, kerajinan olahan kripik, kerajinan alat musik tradisional, kerajinan batik bomba, dan kerajinan daun silar.

Pemerintah juga mengembangkan sektor pertanian dengan memanfaatkan lahan kosong seperti perkebunan markisa dan cabai.

"Dalam Musrembang kita minta kelompok usaha kita majukan. Kita bantu alat-alat produksi dan bahan baku," kata Hidayat.

Dia meminta para camat dan lurah agar ikut langsung mengawasi seluruh kegiatan di setiap kelurahan karena dirinya tidak mungkin bisa memantau semua kegiatan di kelurahan.

"Seluruh lurah, camat harus ikut mengawasi. Usahakan serahterima barang disaksikan. Kalau bahan yang diserahkan tidak benar langsung tolak. Tidak usah diterima, karena banyak juga kontraktor hanya cari untung banyak," katanya.

Hidayat meminta agar masyarakat memperbanyak kelompok usaha dan paling banyak satu kelompok lima orang sehingga hasilnya bisa dirasakan langsung masyarakat.

"Jangan satu katinting untuk 15 orang. Akhirnya berkelahi. Kita bantu setiap nelayan satu katinting, satu perahu, sehingga ekonomi masyarakat kita bisa maju," katanya.