Sedangkan asuransi almarhumah, akan kita urus setelah proses pemulangan semua jemaah haji,
Mataram (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menerima sertifikat kematian seorang haji asal Kota Mataram yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 7 yang merupakan kloter campuran dengan Kabupaten Lombok Tengah.

"COD (certification of death) atas nama Hj Ridaah Amrullah Hasan dari Sukaraja, Ampenan, sudah kami terima secara resmi. Karenanya hari ini kami berani memberikan keterangan bahwa ada satu haji Mataram yang meninggal," kata Kemenag Kota Mataram H Burhanul Islam di Mataram, Selasa.

Saat dikonfirmasi Senin (19/8), ia belum bisa memberikan kepastian terhadap meninggalnya Hj Ridaah Amrullah Hasan, karena dokter dan petugas haji belum ada yang mengirim COD sebagai bukti riil dan dasar informasi ke ke keluarga jemaah.

Baca juga: Jumlah haji meninggal debarkasi Batam bertambah jadi 24 orang

Sementara, lanjut dia terkait dengan koper haji yang meninggal, akan diurus oleh suami almarhumah yang berangkat bersamanya dan akan dibawa saat kepulangan yang dijadwalkan pada hari Minggu (25/8).

"Sedangkan asuransi almarhumah, akan kita urus setelah proses pemulangan semua jemaah haji. Untuk besaran asuransi yang didapatkan, kami juga belum tahu," sebutnya.

Baca juga: Akibat sakit perut, satu calhaj Padang Sidempuan wafat

Hj Ridaah Amrullah Hasan, meninggal di Tanah Suci Mekkah pada Minggu (18/8) sekitar pukul 09.50 waktu Arab Saudi, setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Zahir Arab Saudi.

Hj Ridaah yang berangkat ke Tanah Suci bersama suaminya H Burhan dan sebelum meninggal almarhumah sempat dirawat di RS Zahir Arab Saudi setelah selesai dari Arofah.

Jenazah Hj Ridaah dengan nomor paspor E3149606, telah disholati setelah sholat magrib pada Minggu (18/8) di Masjidil Haram, dan dimakamkan di pemakaman umum Saroya Mekkah.

Baca juga: Sudah 10 calon haji Jawa Timur wafat di Tanah Suci
 

Pewarta: Nirkomala
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019