Palembang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan mengerahkan sebanyak 400 personel dari berbagai instansi untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, yang terjadi sejak sepekan terakhir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Sumatera Selatan Iriansyah di Palembang, Senin, mengatakan, semula hanya ada 250 orang personel, kemudian diputuskan untuk ditambah karena kebakaran tak kunjung padam hingga Rabu.

“Lokasi cukup jauh, untuk menjangkau dibutuhkan perjalanan darat kurang lebih 15 jam dari Palembang untuk mobilisasi personel, mulai dari TNI, Polri, hingga BPBD sendiri,” kata Iriansyah yang dijumpai pada acara MoU Pemprov Sumsel dan Kejati Sumsel.

Kebakaran di Desa Muara Medak ini semakin mengganas lantaran cuaca panas yang cukup ekstrem. Seperti diketahui, hampir seluruh wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya sudah tidak hujan kurang lebih selama 31 hari.

Selain itu, lahan yang terbakar ini merupakan lahan gambut dengan kedalaman lebih dari satu meter.

“Untuk sumber airnya ada, kami ambil dari sungai yang ada di lokasi tersebut. Sarana dan prasarana serta personel juga memadai, persoalannya faktor alam,” kata dia.

Menurut Iriansyah, Tim Satuan Tugas Penagggulangan Karhutla Sumsel sudah mengerahkan berbagai upaya, mulai dari pemadaman oleh personel Tim Satgas Darat hingga pemadaman oleh Tim Satgas Udara yang mengerahkan empat unit helikopter pembom air (waterbombing).

Selain itu, BPBD juga mendapatkan bantuan dua unit helikopter lain dari Grup Sinar Mas yang turut membantu upaya pemadaman di lokasi tersebut.

“Sementara tiga unit lagi, kami siagakan di Lanud Palembang, untuk antisipasi upaya pemadaman di kabupaten lain,” kata dia.

Terkait luasan areal yang terbakar, Iriansyah mengatakan belum bisa menginformasikan karena belum ada rincian secara pasti. Namun ia tidak menyangkal jika lahan terbakar milik perusahaan yang bermitra dengan masyarakat ini sudah lebih dari 700 hektare.

Api yang tak kunjung padam ini juga telah menyebabkan kabut asap di sekitar lokasi, hingga menyeberang ke Provinsi Jambi mengingat Desa Muara Medak berada di perbatasan.

Sebagai langkah lanjutan penanggulangan bencana, Iriansyah mengatakan pemerintah sudah membuat posko kesehatan untuk melayani masyarakat sekitar.
 

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019