Garowe, Somalia (ANTARA) - Ahmed Mohamed Madobe, pada Kamis terpilih lagi menjadi presiden di Jubbaland, sebuah kawasan Somalia yang kritis bagi perjuangan Afrika Timur melawan para petempur Al Shabaab,  kata ketua parlemen di tengah-tengah perselisihan antara pemerintah federal dan negara-negara bagian semi-otonominya.

Mohamed Madobe, seorang mitra keamanan senior bagi negara tetangga Kenya, yang membantu Somalia memerangi melawan kelompok militan itu, meraih 56 dari 74 suara anggota parlemen regional, kata Ketua Parlemen Cabdi Mexamed Abdirrahman.

Pemilihan tersebut memicu ketegangan antara Kenya dan Ethiopia, sekutu yang sudah lama dan memiliki kontingen pasukan pemelihara  perdamaian di negara itu dan melihat Jubaland sebagai zona penyangga menghadapi serangan-serangan kelompok itu di negara-negara mereka sendiri. Kenya mendukung Madobe sementara Ethiopia bertambah dekat dengan pemerintahan federal di Mogadishu.

"Saya siap duduk dan berbicara dengan semua orang, termasuk kubu oposisi. Saya akan bicara dan bekerja dengan siapa saja yang keberatan," kata Madobe kepada parlemen setelah pemungutan suara itu.

Sejauh ini belum ada reaksi dari pemerintah pusat di Mogadishu atas hasil pemungutan suara itu. Mogadishu mengatakan pada Sabtu, pihaknya tidak akan mengakui hasil pemilihan, proses penyeleksian calon telah melanggar konstitusi nasional.

Madobe dituduh mencampuri proses tersebut dan Mogadishu mendukung calon-calon oposisi, yang ditolak komisi pemilihan ketika mereka berusaha mendaftar.

Sumber: Reuters

Baca juga: Korban mati serangan di hotel Kismayu Somalia melonjak
​​​​​​​
Baca juga: Pasukan keamanan Somalia akhiri serangan milisi di sebuah hotel

Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019