Jenewa, Swiss (ANTARA) - Iran telah menguji coba penembakan peluru kendali baru, kata Komandan Korps Pengawal Revolusi Iran Mayor Jenderal Hossein Salami pada Sabtu, sebagaimana dilaporkan Kantor Berita Taslim.

"Negara kami selalu berada di arena untuk menguji coba bermacam sistem pertahanan dan strategis dan ini adalah gerakan tanpa henti ke arah pertumbuhan kemampuan pencegahan kami," kata Salami. "Dan kemarin adalah salah satu hari yang berhasil buat bangsa ini."

Ia tidak memberi keterangan tambahan mengenai rudal tersebut, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang.

Baca juga: Militer Iran: Musuh fokus pada konflik ekonomi

Presiden AS Donald Trump keluar dari kesepakatan internasional mengenai program nuklir Iran tahun lalu dan meningkatkan sanksi atas Teheran guna mencegah pengembangan rudal balistiknya dan dukungannya buat milisi asuhannya di Suriah, Yaman, Lebanon dan Irak. Kedua negara tersebut telah saling melontarkan ancaman dan peringatan sejak itu.

Baca juga: Menlu: Iran akan tindak "pelanggaran maritim"di Teluk

Iran menembak jatuh satu "drone" pemantauan militer AS di Teluk dengan menggunakan rudal permukaan-ke-udara pada Juni, nyaris menyulut konflik dengan Amerika Serikat. Republik Islam tersebut menyatakan pesawat tanpa awak itu berada di wilayah udaranya, tapi Washington mengatakan "drone tersebut berada di wilayah udara internasional".

Iran memperlihatkan apa yang digambarkannya sebagai sistem pertahanan udara rudal jarak-jauh permukaan-ke-udara buatan dalam negeri pada Kamis.

Baca juga: IRGC: Rudal Iran dengan mudah dapat jangkau kapal AS di Teluk

Sumber: Reuters

Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019