Samarinda (ANTARA) - Provinsi Kalimantan Timur diyakini akan menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia kawasan tengah hingga timur seiring telah ditetapkannya sebagai Ibu Kota Negara (IKN), karena semua infrastruktur pendukung pengembangan ekonomi akan tercukupi.

"Pemenuhan infrastruktur dasar di kawasan IKN akan dimulai pada 2021 yang tentu saja akan terus berlanjut ke daerah lain di sekitarnya," kata Ketua Pusat Kajian Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah (PKPPKD) Universitas Mulawarman Samarinda Dr Aji Sofyan Effendi di Samarinda, Selasa.

Jika infrastruktur tercukupi, lanjutnya, maka incremental capital rasio (icor) alias produksi, konsumsi dan distribusi barang/jasa di Provinsi Kaltim akan menurun sehingga kondisi ini yang membutuhkan pertumbuhan ekonomi masih lambat, akibat kurang dukungan infrastruktur.

Saat ini, lanjutnya, icor Kaltim masih tinggi pada kisaran 2,5 persen hingga 3 persen, sementara di Jawa dengan icor 2 persen karena tercukupinya infrastruktur sehingga investor lebih banyak memilih Jawa, maka Kaltim selalu pada urutan 4-5 setelah provinsi di Jawa dalam kemampuan menyedot investasi.

Bukan hanya Kaltim yang mengalami penurunan icor setelah IKN pindah, tetapi juga untuk semua Kalimantan karena akan ada pembangunan infrastruktur yang masif dan terkoneksi ke semua provinsi, sehingga antara Kaltim, Kaltara, Kalbar, Kalteng, dan Kalsel lebih menyatu seiring kemudahan aksesnya.

Selain itu, lanjut Doktor Bidang Ekonomi dan Perencanaan Pembangunan dari Universitas Mulawarman Samarinda ini, akan ada tiga spektrum setelah ibu kota pindah, yakni spektrum Kaltim, spektrum keseluruhan Kalimantan, dan spektrum nasional.

Pemindahan ibu kota, katanya lagi, akan mampu menjembatani kesenjangan pendapatan, kemakmuran, infrastruktur hingga kesenjangan kesejahteraan, karena akan menjadi pemerataan pembangunan bagi Indonesia bagian tengah hingga timur mengingat infrastruktur di Pulau Jawa sudah baik.

"Harga berbagai komoditas yang mahal di banyak tempat di Kaltim perlahan akan menurun seiring tercukupinya infrastruktur yang sebelumnya menghambat distribusi dan tingginya biaya produksi. Banyak hal positif yang akan dicapai Kaltim setelah IKN benar-benar pindah," ucap Aji. 

Baca juga: Gubernur: Kaltim siap menjadi ibukota negara

Baca juga: Balikpapan siap jadi kota penyangga Ibu Kota Negara baru

Pewarta: M.Ghofar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019