Kediri (ANTARA) - Panitia Pelaksana Pertandingan Persik Kediri, Jawa Timur, Widodo mengungkapkan laga antara Persik Kediri melawan Persis Solo yang akan digelar pada Jumat (6/9) digelar tanpa suporter tamu.

"Jumat akan melawan Persis Solo. Panpel Persik tidak menerima tamu suporter. Kami diberi izin oleh Kapolresta dengan catatan tanpa suporter tamu," kata Widodo di Kediri, Rabu.

Ia mengatakan, panitia sudah menerima surat secara resmi dari Polresta Kediri terkait dengan pemberian izin pertandingan tanpa suporter tamu tersebut.

Salah satu yang menjadi dasar yakni rujukan kerusuhan pasca pertandingan sepak bola antara Persik Kediri melawan PSIM Yogyakarta pada Senin (2/9) di Stadion Brawijaya Kediri, sehingga suporter dari Persis Solo tidak diberi izin hadir dengan pertimbangan keamanan pasca bentrokan tersebut.

Ia juga mengaku sebelumnya sudah banyak dikontak termasuk suporter Persik Kediri yang menanyakan apakah suporter Persis Solo diizinkan hadir dan langsung dijawabnya tidak. Kendati ada jaminan bahwa suporter Persik dan Persis Solo bersaudara, namun pihaknya tidak ingin kecolongan insiden tersebut terulang lagi.

Pihaknya juga tidak segan meminta suporter Persis Solo untuk pulang jika nekat ke Kediri. Hal itu juga sesuai dengan izin yang telah diberikan, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi.

Ia juga menambahkan, dari informasi yang diterimanya dari panitia di Persis Solo sudah membuka pendaftaran akan ke Kediri sejak dua hari lalu. Namun, karena ada surat izin dari Polresta Kediri tersebut akhirnya dibatalkan.

"Yang pakai atribut kami pulangkan. Mereka nanti akan kami surati terkait ini. Kemarin dari Presiden Pasoepati minta surat resmi ke panitia yang melarang anggotanya datang ke sini. Tanpa itu, Presiden Pasoepati tidak berani melarang mereka (suporter) dan hari ini (surat) kami kirim ke Solo, biar clear, mereka tidak ngotot datang," kata Widodo.

Operator kompetisi Liga 2, PT Liga Indonesia Baru (LIB) juga melakukan kunjungan serta evaluasi terkait dengan berbagai hal termasuk kondisi stadion brawijaya pascabentrok antarsuporter di Kediri, saat pertandingan antara Persik Kediri melawan PSIM Yogyakarta, Senin (2/9) petang.

"Hari ini kami agendakan melihat situasi terakhir dari Kediri, kemudian bagaimana melanjutkan langkah yang ditempuh panpel (panitia pelaksana) setempat untuk pertandingan berikutnya," kata Media and Public Relation PT LIB Hanif Marjuni saat berkunjung ke Kediri.

Namun, pihaknya tidak bisa memutuskan apakah akan diberi sanksi atau seperti apa, sebab semuanya diserahkan ke PSSI. Pihaknya hanya memantau serta koordinasi dengan manajemen dari Persik Kediri serta PSIM Yogyakarta terkait dengan kejadian tersebut.

CEO Persik Kediri Subiyantoro menyesalkan dengan adanya insiden tersebut. Dalam setiap pertandingan, panitia pelaksana juga selalu menyiapkan agar pertandingan berjalan dengan lancar dan aman.

"Kami mengutuk dan menyesalkan insiden tersebut. Sejak awal kami siap dan berkomitmen mengikuti kompetisi liga 2 dengan segala potensi yang kami miliki. Dalam setiap pertandingan home, kami menyiapkan panpel untuk bisa menggelar pertandingan berjalan lancar dan aman, dengan selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan," katanya.

Namun, pihaknya mengakui tidak memiliki kemampuan intelijen untuk mengantisipasi terjadinya aksi kericuhan. Panitia hanya berupaya melakukan SOP agar penonton tidak membawa barang yang dilarang masuk ke dalam stadion.

Pertandingan liga 2 antara Persik melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Brawijaya, Kediri, diwarnai bentrok antarsuporter yang menyebabkan sejumlah kendaraan rusak dan beberapa orang di antaranya mengalami luka.

Polisi telah mengamankan 53 orang suporter PSIM Yogyakarta yang semuanya dalam tahapan penyelidikan. Selain itu, polisi ikut menyita sejumlah barang seperti sabit, parang, bom molotov, sejumlah onderdil kendaraan, kelinci, serta sejumlah barang lainnya. Hingga kini, polisi masih memroses perkara tersebut. 

Baca juga: Polisi tangkap 53 suporter setelah bentrok di Kediri

Baca juga: Pengelola Taman Kediri data kerusakan pascabentrok antarsuporter

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Aris Budiman
Copyright © ANTARA 2019