Medan (ANTARA) - Pertamina mengakui adanya musibah tenggelamnya Kapal MB PMB VI yang diawaki empat orang anak buah kapal di Single Point Mooring (SPM) Belawan, milik Terminal BBM (TBBM) Medan group Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, 

"Kecelakaan terjadi Selasa (10/09) sekitar pukul 19.20 WIB di SPM Belawan. Kapten kapal yang sempat terjebak di dalam kapal ditemukan tewas dan Pertamina berduka, " ujar Unit Manager Communication, Relations & CSR MOR I M Roby Hervindo di Medan, Rabu.

Roby menegaskan, dalam musibah yang murni akibat cuaca itu, tidak ada BBM yang tumpah.

Musibah, katanya terjadi setelah kapal lepas sandar dan kapal yang tenggelam berupa tug boat (kapal penarik) yang tidak mengangkut BBM.

"Jadi selain kehilangan kapten kapal, Pertamina mengalami kerugian dari hilangnya satu unit kapal tug boat dan mooring buoy, " ujarnya.

Musibah terjadi saat ABK kapal motor PMB VI sedang melaksanakan proses lepas sandar kapal MT Enduro.

Kapal kapasitas 40 ribu deadweight tonnage (DWT) yang mengangkut solar tersebut sudah menyelesaikan pembongkaran muatan.

Ketika Kapal PMB VI membawa selang menjauh dari MT. Enduro, tiba-tiba cuaca memburuk dengan tiba-tiba.

Kapal PMB VI dihantam ombak besar dan angin kencang hingga kapal menghantam MT Enduro dan terbalik.

Akibatnya tiga ABK kru mooring buoy tercebur ke laut dan akhirnya selamat.
.

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019