Bekasi (ANTARA) - Pelatih PSIS Semarang Bambang Nurdiansyah, biasa disapa Banur, mengatakan bahwa Persija saat ini bak singa terluka dan marah setelah terpuruk di peringkat ke-17 klasemen sementara Shopee Liga 1 musim 2019.

"Saat ini ada singa yang sedang terluka, marah. Saya malah takut melihat Persija yang sekarang," ujar Banur di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.

Selain tenggelam di peringkat bawah klasemen, Persija juga 'terguncang' secara internal setelah manajemen mengancam untuk memecat Julio Banuelos jika kalah dari PSIS.

Baca juga: PSIS incar poin kontra Persija meski tanpa pemain andalan

Menurut pelatih berusia 58 tahun itu, situasi Persija yang tengah terjepit membuat tim asuhan juru taktik Julio Banuelos tersebut berpotensi 'meledak' saat laga kontra PSIS di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (15/9).

Apalagi, Persija akan berlaga di bawah dukungan suporternya The Jakmania.

Meski demikian, PSIS sudah siap menghadapi segala kemungkinan dan bertekad meraih poin dari pertandingan tersebut.

Baca juga: Jika kalah dari PSIS, Persija pecat Julio Banuelos

"Mau bangkit atau tidak PSIS siap meladeni Persija," tutur Banur.

PSIS sendiri akan tampil tanpa empat pemain andalannya yaitu Wallace Costa, Safrudin Tahar, Finky Pasamba dan Ryan Andriansyah yang harus menjalani sanksi akibat akumulasi kuning serta kartu merah. Selain itu, penyerang Claudir Marini juga belum benar-benar fit untuk laga tersebut.

PSIS datang ke laga tersebut datang dengan modal cukup bagus usai menaklukkan PSM Makassar di Makassar) dengan skor 1-0, Rabu (11/9). Itu menjadi kekalahan pertama PSM di kandang sendiri pada musim 2019.

Sementara Persija belum menang di empat laga terakhirnya di Liga 1. Skuat 'Macan Kemayoran' ini tengah terpuruk di klasemen sementara Liga 1 dengan menempati posisi ke -17 atau kedua terbawah dengan 14 poin. PSIS sendiri menduduki posisi ke-12 setelah mengoleksi 19 poin.

Baca juga: PSIS kalahkan tuan rumah PSM 1-0

Baca juga: Pelatih Persija enggan pikirkan ultimatum pemecatan

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019