Ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi sektor pariwisata, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menjalin kerja sama dengan Grab Indonesia untuk  meningkatkan ekonomi digital inklusif yang berkelanjutan di Jabar dan kerja sama tersebut berada dalam bingkai Green Partnership.

"Saya menyambut baik kerja sama ini, saling memajukan ekonomi rakyat. Ekonomi kita adalah ekonomi Pancasila," kata Gubernur Jabar M Ridwan Kamil saat menandatangani nota kesepahaman tentang penggunaan ekonomi digital dalam pembangunan Jabar dengan Grab Indonesia di Gedung Sate Kota Bandung, Senin.

Ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi sektor pariwisata, serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Selain itu, Grab Indonesia mendukung sejumlah program unggulan Pemprov Jabar, seperti Desa Digital, One Village One Company (OVOC), dan One Pesantren One Product (OPOP).

 Grab Indonesia akan menyediakan layanan untuk mempromosikan produk-produk UMKM dan pedesaan.

Emil, sapaan Ridwan Kamil berharap Grab Indonesia dapat memasarkan kuliner khas Jabar di  Asia Tenggara.

"Nanti bisa diriset, kuliner apa saja yang mungkin bisa dipasarkan dalam waktu dekat. Pokoknya ingat selalu sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, inilah konsep inklusif," tambahnya.


Baca juga: Pemprov Jabar gagas Transportasi Jabar Juara

Selain itu, Emil meminta Grab Indonesia untuk ikut mendorong digitalisasi layanan publik Jabar. Misalnya, menyediakan pelayanan bayar pajak kendaraan bermotor secara online.

"Ke depan saya titipkan juga soal perpajakan. Jadi, warga Jawa Barat yang punya mobil, motor, bayar pajak tidak usah kemana-mana lagi, cukup lewat aplikasi," kata Emil.

Emil juga membuka kemungkinan kerja sama terkait operasional Maskara (Mobil Aspirasi Kampung Juara) secara profesional oleh Grab Indonesia.

Menurut dia, mobil multifungsi tersebut merupakan salah satu sarana pengembangan desa sebab, selain dapat mengangkut hasil pertanian, Maskara dapat memutar film dan berfungsi sebagai panggung hiburan.

"Termasuk ada kemungkinan, Grab saya tawarkan mobil Maskara itu, bisa tidak dikelola secara profesional, satu desa satu mobil, tapi pengelolanya profesional, nanti manajemennya kita pikirkan," kata Emil.

Sementara itu, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan bahwa pihaknya bangga dapat terlibat dalam meningkatkan ekonomi digital di Jabar.

"Dengan integrasi teknologi, solusi dan kebijakan pemerintah, Grab Indonesia dan Pemprov Jawa Barat mengajak seluruh masyarakat untuk turut serta dalam menyukseskan program ini bersama,” kata Ridzki.

Grab Indonesia dan Pemprov Jabar pun berkolaborasi dalam pengembangan Smart Mobility People. Konsep tersebut mengedepankan kemudahan akses yang ramah lingkungan. Salah satunya dengan menyediakan kendaraan berenergi listrik, yaitu e-scooter atau Grab Wheels, di sejumlah lokasi wisata di Jabar.

Dalam kerja sama tersebut, kedua belah pihak juga akan mengembangkan sistem integrasi mobilitas yang menggabungkan sistem transportasi first mile and last mile di bandar udara, terminal bus, dan stasiun kereta api.

Baca juga: Grab catat pendapatan mitra pengemudi capai Rp49 triliun
 

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019