ami harus jaga ritme agar jangan sampai peternak kita dirugikan (karena impor), tapi masyarakat atau konsumen juga jangan susah dapat daging
Jakarta (ANTARA) - PT Berdikari (Persero) mengaku telah mendatangkan sekitar 9.000-an  sapi bakalan asal Australia untuk memenuhi target 30.000 sapi bakalan tahun ini.

"Kami rencanakan (impor) 30.000 sapi bakalan, baru terealisasi sekitar 9.000 sekian ekor. Sampai akhir tahun kami optimistis bisa sampai 30.000 sapi," kata Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo di Jakarta, Selasa.

Eko menuturkan impor sapi bakalan menjadi salah satu upaya BUMN peternakan itu untuk mendukung peningkatan peternakan sapi di dalam negeri.

Meski perseroan juga melakukan impor daging beku untuk memenuhi kebutuhan permintaan daging yang tidak bisa dipenuhi oleh pasar lokal.

"Kami harus jaga ritme agar jangan sampai peternak kita dirugikan (karena impor), tapi masyarakat atau konsumen juga jangan susah dapat daging," tuturnya.

Selain melakukan penggemukan dari sapi bakalan impor, Berdikari juga melakukan usaha kemitraan usaha penggemukan sapi dengan kelompok ternak. Dalam kemitraan tersebut, Berdikari menjadi pengelola dana kemitraan dan bekerja sama dengan pemerintah daerah, dinas peternakan, dan kelompok tani ternak yang terpilih.

Selanjutnya, pemerintah daerah melalui tim pendampingan kesehatan hewan melakukan bimbingan dan penyuluhan.

Tidak hanya memberikan bimbingan dan penyuluhan, Berdikari juga memberikan permodalan bibit sapi dan biaya pemeliharaan. Ada pula pelatihan kepada kelompok ternak binaan mengenai manajemen perawatan ternak yang baik dan standar, dengan harapan program ini mampu membuat para kelompok ternak sapi lokal bisa menghasilkan sapi yang berkualitas dengan waktu dan biaya yang efektif dan efisien.

Hingga saat ini bisnis sapi Berdikari ditopang dengan pola kemitraan dengan peternak rakyat, yang sudah berjalan di Lebak dan Bojonegoro, dengan populasi sekitar 620 sapi.

Baca juga: Berdikari: Impor daging sapi Brasil, tunggu rekomendasi Kementan.


 

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019