Batam (ANTARA) - Plt Gubernur Kepulauan Riau Isdianto merekomendasikan pemerintah kabupaten dan kota untuk membuat kebijakan meliburkan anak sekolah, akibat kabut asap kebakaran hutan dan lahan yang pekat.

"Lihat esok kalau kondisi tidak bisa ditolelir, bisa setengah hari belajar, atau diliburkan. Kami akan imbau bupati dan wali kota," kata Isdianto di Batam, Rabu.

Menurut Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit, kadar Indeks Standar Pencemaran Udara dikatakan tidak sehat untuk anak bila angkanya mencapai 100. Dan pada Rabu, ISPU Batam sempat mencapai lebih dari 200.

Baca juga: Dinkes Kepri imbau warga waspadai penyakit ISPA

Menurut dia, kabut asap yang kian pekat di Batam dan kabupaten kota lain di Kepri mulai meresahkan masyarakat.

Ia mengatakan asap yang menaungi laut Kepri tidak sepenuhnya berasal dari kebakaran hutan dan lahan di Batam, melainkan kiriman dari Pulau Sumatera dan Kalimantan.

"Kondisi asap di Kepri, khususnya di Kota Batam menunjukkan kisaran 170-226. Angka itu menunjukkan kualitas udara hari ini tidak sehat," kata dia.

Pengukuran ISPU terus dilakukan hingga kondisi udara mencapai baik.

Baca juga: Kabut asap semakin tebal, warga Kepri diimbau gunakan masker

Isdianto melanjutkan, dalam menghadapi kondisi kabut asap, Pemprov Kepri mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.

"Jika terpaksa pergi sebaiknya menggunakan masker," kata dia.

Dan apabila masyarakat merasa gangguan kesehatan maka diminta mendatangi fasilitas kesehatan terdekat.

Pemprov juga mengimbau fasilitas kesehatan proaktif memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat yang terkena ISPA.

"Sekolah, pasar dan tempat umum yang banyak aktivitas luar gedung, akan sediakan masker gratis," kata dia.

Baca juga: Dinkes Batam imbau warga waspadai kabut asap
Baca juga: Kepri diselimuti kabut asap dari Kalimantan dan Sumatera

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019