Jakarta (ANTARA) - Upaya peningkatan kerja sama khususnya ekonomi serta perkembangan stabilitas dan keamanan di kawasan dan global menjadi tema pembahasan dalam pertemuan bilateral Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan sejumlah negara di sela-sela Sidang Majelis Umum ke-74 PBB di New York, AS, Senin (23/9).

Menlu Retno telah melakukan delapan pertemuan bilateral pada hari pertama rangkaian kegiatan menghadiri SMU PBB ke-74, dengan Menlu Yunani, Republik Dominika, Pantai Gading, Sudan Selatan, Ethiopia, Utusan Khusus Sekjen PBB untuk Myanmar, Asisten Menlu Amerika Serikat dan Utusan Khusus Amerika Serikat untuk Afghanistan.

“Pembicaraan bilateral saya fokuskan untuk membahas kerja sama ekonomi, kontribusi Indonesia dalam perdamaian dan stabilitas di kawasan dan global maupun dukungan negara sahabat terhadap pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB," ujar Menlu Retno dalam keterangan tertulis di situs resmi Kemlu RI, Rabu.

Terkait kerja sama ekonomi, Menlu Retno menekankan pentingnya instrumen pengaturan perdagangan bilateral seperti preferential trade agreement (PTA) khususnya dengan mitra non-tradisional seperti Pantai Gading, Ethiopia, dan Republik Dominika.

Menlu juga menekankan pentingnya partisipasi perusahaan dan BUMN Indonesia dalam membangun infrastruktur dan perumahan di beberapa negara, seperti di Pantai Gading dan Ethiopia.

Pertemuan tersebut juga digunakan Menlu Retno untuk menindaklanjuti kesepakatan bisnis yang dicapai pada saat Dialog Infrastruktur Indonesia-Afrika (Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue) di Bali pada 20-21 Agustus 2019.

Selain itu, peningkatan interaksi antara pengusaha Indonesia dan negara sahabat juga sangat penting dalam mendorong kerja sama ekonomi.

“Saya mengundang pengusaha berbagai negara sahabat untuk hadir ke Trade Expo Indonesia 2019," kata Menlu.

Dalam pertemuan bilateral, Menlu Retno secara khusus menggalang dukungan bagi pencalonan Indonesia di Dewan HAM.

“Indonesia memiliki komitmen tinggi untuk memajukan dan melindungi HAM di tingkat global melalui kerja sama internasional dan dialog," ujar Menlu.

Dalam pertemuan dengan Asisten Menlu AS David Stilwell, Utusan Khusus AS untuk Afghanistan Dubes Zalmay Khalilzad dan Utusan Khusus PBB untuk Myanmar, Christine Burgener, Menlu Retno membahas berbagai perkembangan keamanan dan perdamaian di kawasan dan global yaitu Pandangan ASEAN mengenai Indo-Pasifik (ASEAN Outlook on Indo Pacific), perkembangan perdamaian di Afghanistan, dan situasi terakhir di Negara Bagian Rakhine.

“Semua pihak menghargai peran Indonesia dalam mendukung perdamaian di Afghanistan dan upaya untuk mendorong repatriasi pengungsi dengan aman, suka rela dan bermartabat,” tutur Menlu.

Terkait dengan pandangan ASEAN mengenai Indo Pasifik, yang disahkan Pemimpin ASEAN Juli 2019 ini, AS mendukung pandangan ASEAN yang dapat dijadikan platform bagi kerja sama kawasan ke depan di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam rangkaian pertemuan bilateral, empat dokumen kerja sama telah ditandatangani meliputi Perjanjian Kerja Sama Ekonomi dan Memorandum Kesepahaman mengenai Konsultasi Bilateral antara Indonesia dengan Yunani serta Perjanjian Bebas Visa masing-masing dengan Ethiopia dan Pantai Gading.

Baca juga: Pimpin forum OKI, Menlu RI minta hentikan kebencian terhadap Islam

Baca juga: Negara OKI akan bertemu bahas rencana Israel duduki paksa Tepi Barat


Baca juga: Menlu gelar pertemuan bilateral dengan sembilan negara Pasifik

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019