Palembang (ANTARA) - Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli Bahuri meminta para kapolres di 17 kabupaten dan kota dalam provinsi setempat melakukan tindakan tegas terukur kepada penjahat yang melakukan aksinya di jalanan karena telah menimbulkan keresahan masyarakat.

"Aksi penjahat jalanan tidak bisa ditolerir karena tidak hanya menimbulkan kerugian harta benda tetapi juga sering mengakibatkan korbannya meninggal dunia," kata Kapolda Irjen Pol Firli dalam pers rilis ungkap kasus pemalakan di Palembang, Kamis.

Baca juga: Aksi pemalak bersenpi marak di Jalinsum perbatasan Lampung-Sumsel

Baca juga: 17 tersangka karhutla di Sumatera Selatan

Dalam kegiatan operasi pemberantasan kejahatan konvensional yang dilakukan selama Agustus-September 2019 ini, telah diamankan sekitar 100 tersangka yang sebagian besar tersangka pelaku kejahatan pemalakan atau pungutan liar di jalanan disertai tindak kekerasan.

Dalam operasi pemberantasan kejahatan tersebut, pihaknya juga mengamankan barang bukti dari para tersangka berupa sembilan pucuk senjata api rakitan, 19 unit sepeda motor, dan sejumlah barang lainnya, serta mengambil tindakan tegas terhadap beberapa tersangka pelaku kejahatan yang mencoba melakukan perlawanan saat akan ditangkap, kata kapolda.

Baca juga: Polda Sumsel turunkan tim tegakkan hukum karhutla

Sementara Kapolresta Palembang Kombes Pol Didi Hayamansyah pada kesempatan itu menambahkan pihaknya berupaya memaksimalkan Tim Khusus Anti Bandit (Tekab) Satreskrim untuk memberantas tindak kejahatan dengan sasaran pengendara sepeda motor atau aksi begal yang telah menimbulkan keresahan warga di Bumi Sriwijaya ini.

"Personel Tekab yang telah mengamankan puluhan pelaku aksi begal dan kejahatan lainnya dalam beberapa bulan terakhir akan didorong bekerja lebih maksimal terutama di sejumlah daerah yang dipetakan rawan tindak kejahatan terutama aksi begal," ujarnya.

Aksi begal akhir-akhir ini semakin meresahkan masyarakat, untuk menindak pelaku kejahatan itu sekarang ini difokuskan pengawasan dan penegakan hukum di sejumlah daerah yang tergolong rawan aksi kejahatan itu.

Jajaran Polresta Palembang yang tersebar di 18 kecamatan berupaya lebih memfokuskan pemberantasan aksi begal, sehingga masyarakat dapat merasa lebih aman dan nyaman dalam melakukan berbagai aktivitas pada setiap waktu.

Pelaku begal akhir-akhir ini semakin meresahkan masyarakat, melihat kondisi ini perlu dilakukan tindakan yang lebih fokus untuk mencegah dan memberantas tindak kejahatan itu, kata Kapolresta.

Baca juga: Polda Sumsel tingkatkan keandalan peralatan dan unit K9

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019