Insya Allah, distribusi kebutuhan di pengungsian dan pembangunan fasilitas publik akan segera dilakukan oleh Dompet Dhuafa.
Padang (ANTARA) - Dompet Dhuafa memberikan bantuan kepada para pengungsi dari Ikatan Keluarga Minang (IKM) yang menjadi korban tragedi kemanusiaan di  Wamena dan kini menempati pengungsian di Tabita Sentani, Jayapura, Papua.

Pimpinan Dompet Dhuafa Cabang Padang Hadie Bandarian Syah saat dihubungi dari Padang, Rabu mengatakan sebagai lembaga filantropi dan kemanusiaan Dompet Dhuafa prihatin dan peduli terhadap krisis yang terjadi di Wamena.

"Khususnya yang menimpa saudara kita para perantau Minang di Wamena," ujarnya.

Sejak peristiwa tersebut, Dompet Dhuafa terus memberikan bantuan berupa penyediaan dapur umum, pakaian, layanan kesehatan, bantuan logistik serta taman ceria yang dilaksanakan oleh perwakilan relawan Dompet Dhuafa ke posko dan ke tenda-tenda pengungsian di Papua.

"Tragedi kemanusiaan yang terjadi di Wamena, Papua, menyayat hati kita bersama, mereka merupakan saudara kita dan duka yang mereka alami, ialah duka kita juga," katanya.

Dompet Dhuafa dan Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat, yakni TNI, kepolisian, dan lembaga kemanusiaan setempat.

"Insya Allah, distribusi kebutuhan di pengungsian dan pembangunan fasilitas publik akan segera dilakukan oleh Dompet Dhuafa," ujar dia.

Berdasarkan laporan para relawan Dompet Dhuafa dari Wamena, kondisi di Wamena saat ini sudah berangsur membaik, sejumlah toko sudah buka dan masyarakat sudah mulai beraktivitas.

Ia berharap semoga krisis di Wamena segera pulih dan jauh dari masalah yang memecah belah bangsa.

"Kami mengimbau masyarakat agar bersama-sama membangun kembali Wamena, merajut persatuan dan persaudaraan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Papua Terkini - 800 perantau Minang menunggu jemputan pulang
Baca juga: Penggalangan dana untuk perantau Minang di Wamena jadi Rp3,1 Miliar

 

Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2019