Jakarta (ANTARA) - Banjir Kanal Barat (BKB) tepatnya di depan pusat belanja di Tambora Jakarta Barat penuh sampah kiriman setelah hujan mengguyur wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatlak) Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Jakarta Barat Hariyanto menyebutkan ada peningkatan volume sampah di Kali BKB dibanding hari-hari biasa.

"Dibandingkan hari normal, sampah yang sudah diangkut ini meningkat 10 kali lipatnya," kata Hariyanto di Jakarta, Rabu.

Hariyanto mengatakan pada musim kemarau, volume sampah mencapai kurang lebih 3,8 hingga 10 meter kubik (m3).

Namun setelah pengerukan sampah Rabu sore, tercatat total sampah yang diangkut sebanyak 234 m3 atau kurang lebih 89 ton yang didominasi sampah kayu dan stereofoam.

"Sampai saat ini, sudah terangkut 9 mobil angkut besar volume 189 meter kubik, 5 mobil angkut kecil volume 45 meter kubik," ujar dia.

Baca juga: Pintu Air Manggarai angkut 2.084 meter kubik sampah antisipasi banjir
Baca juga: Petugas Pintu Air Manggarai bersiaga sejak sebulan lalu


Pihaknya juga menangani Kali Anak Ciliwung Kota-Olimo, Kecamatan Taman Sari, yang merupakan sungai wilayah Jakarta Barat.

Selain di BKB yang merupakan aliran dari Kali Ciliwung, Hariyanto menyebutkan ada beberapa titik lain di Jakarta Barat yang rawan terjadi peningkatan sampah.

Keduanya, yakni di sekatan HDPE Warung Pojok, Kalideres dan di Pasar Kemiri, Kembangan. Kedua titik tersebut merupakan arus yang dilalui air kiriman dari wilayah Tangerang.

"Untuk di kedua titik hanya kami kerahkan eskavator amphibi saja, kalau yang spider hanya di depan Seasons City ini aja karena yang paling banyak terjadi penumpukan" kata Hariyanto.

Untuk di Pasar Kemiri, hingga siang ini tercatat ada 45 meter kubik sampah yang terangkut menggunakan lima mobil truk kecil.

"Kalau hujannya di Jakarta saja, volume sampahnya tidak terlalu banyak. Tapi kalau di kota penyangga seperti Bogor dan Tangerang juga hujan, ini yang meningkat pesat seperti sekarang," kata Hariyanto.

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019