Ambon (ANTARA) - Ditlantas Polda Maluku mengelar upaya pemulihan trauma bagi anak-anak di Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah yang terdampak gempa magnitudo 6,5 pada 26 September 2019 dan saat ini masih menempati tenda-tenda pengungsi.

PS Kasubid Kamsel, Ditlantas Polda Maluku, Kompol Mouzes Alfons, di Ambon, Jumat mengatakan, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya dan kepedulian institusi tersebut untuk menghilangkan trauma yang diderita anak-anak, akibat gempa yang mengguncang Kota Ambon, kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB).

"Pemulihan (trauma healing) yang dilakukan saat ini sebagai wujud kepedulian dan keprihatinan kami terhadap kondisi masyarakat di tiga wilayah yang terdampak gempa," katanya.

Mouzes mengatakan belasan anggota Dirlantas Polda Maluku diterjunkan untuk melakukan pemulihan trauma dan dikhususkan bagi anak-anak yang saat ini tinggal dan belajar di tenda-tenda penampungan sementara.

Baca juga: Ambon terima alat deteksi gempa dari UI

Baca juga: Pemkot Ambon verifikasi bangunan kantor yang rusak

 
Personil Ditlantas Polda Maluku melakukan trauma healing bagi anak-anak di Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Pulau Ambon, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat, kepada anak-anak terdampak gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Kota Ambon, Maluku Tengah dan Seram Bagian Barat (SBB) pada Kamis (26/9/2019)



"Diharapkan anak-anak kembali ceria untuk menata masa depannya, dan tidak takut serta trauma dengan bencana gempa yang hingga kini masih terus terjadi," katanya.

Pemulihan trauma dilakukan Ditlantas Polda Maluku tidak hanya untuk anak-anak di Negeri Waai, tetapi juga di beberapa desa lain yang terdampak gempa yakni di Desa Tulehu dan Liang serta pengungsian Gunung Nona.

Saat pemulihan trauma, anak-anak diberikan makanan ringan serta peralatan tulis-menulis serta diajak belajar bersama di tenda-tenda penampungan agar mereka kembali ceria menatap masa depannya.

Seorang warga Waai, Johanis Majalengka mengapresiasi langkah pemulihan trauma yang dilakukan Ditlantas Polda Maluku, karena berdampak menghilangkan trauma dan rasa takut yang dialami anak-anak terhadap bencana alam tersebut.

Dia berharap upaya pemulihan trauma terhadap anak-anak maupun warga terdampak bencana dapat dilakukan terus menerus dengan melibatkan berbagai pihak berkompeten, sehingga masyarakat tidak lagi trauma dan takut saat terjadi bencana.*

Baca juga: Tiga daerah jadi perhatian Tim Penanganan Pengungsi Ambon

Baca juga: Polres: Vincen tewas saat mengambil kunci rumah

Pewarta: Jimmy Ayal
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019