Mataram (ANTARA) - Wakil Presiden terpilih, KH. Ma'ruf Amin mendorong seluruh elemen bangsa ikut terlibat mencegah berkembangnya paham radikal di Indonesia.

"Paham radikal masih berkembang di Indonesia. Karena itu perlu adanya upaya melakukan deradikalisasi paham-paham radikal, supaya tidak berkembang," kata Ma'ruf Amin pada acara tasyakuran dan silaturahmi lintas agama dan peletakan batu pertama pembangunan Kantor PWNU NTB di Universitas NU di Jalan Pendidikan, Kota Mataram, NTB, Sabtu sore.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Deradikalisasi pelaku teror ke jalan lurus

Ma'ruf Amin menegaskan, peristiwa penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto yang terjadi beberapa waktu lalu di Banten merupakan bukti nyata berkembangnya paham radikal di tengah masyarakat karena ada pemahaman agama yang keliru dan menyimpang, sehingga pelakunya melakukan perbuatan (penyerangan) seperti itu.

"Paham radikal dan terorisme harus dilawan dengan upaya-upaya dan usaha-usaha derakalisasi dan itu harus menjadi tugas pusat dan daerah, untuk itu diperlukan sinergitas seluruh pihak," katanya.

Baca juga: Kemenag gelar Pentas PAI, tangkal radikalisme generasi Z

Lebih lanjut, Ma'ruf  Amin menyontohkan NTB salah satu provinsi yang berhasil mencegah masuknya paham-paham radikal. Hal ini tidak lepas dari sinergitas seluruh pihak tidak hanya pemerintah baik pusat dan daerah.

"NTB menjadi salah satu daerah yang berhasil menangkal gerakan-gerakan radikalisme," katanya.

Baca juga: Tangkal radikalisme, Unram gelar Salat dan Doa bersama untuk Negeri







 

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019