Timika (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengingatkan jajaran Polres Mimika dan Brimob Batalyon B Polda Papua di Timika beserta pasukan satgas khusus di wilayah itu agar mewaspadai pergerakan kelompok kriminal bersenjata (KKB).

"Ada kelompok bersenjata di daerah pedalaman sana yang sudah mengarah ke sini. Jadi, jangan pernah lengah," kata Irjen Pol. Paulus saat dihubungi dari Timika, Senin.

Kapolda bersama Pangdam XVII Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab pekan lalu mengunjungi Distrik Tembagapura yang menjadi lokasi pertambangan PT Freeport Indonesia.

Baca juga: Kapolda imbau pekerja jangan keluar dari Kota Wamena

Kapolda Paulus mengatakan bahwa kunjungannya ke Distrik Tembagapura itu guna mengecek kekuatan personel Polri dan TNI yang mengamankan area sekitar pertambangan PT Freeport mulai dari Pos Waa-Banti, Kimbeli, Mile 66 (dijaga oleh Satgas Nemangkawi/Brimob), Mile 64, dan Mile 50 (dijaga oleh Satgas TNI).

Khusus di area pertambangan Freeport, kini disiagakan lebih dari 800 personel Brimob yang tergabung dalam Satgas Amole. Selain itu, di-back-up oleh Satgas Nemangkawi, baik itu Satgas Aman Nusa maupun Satgas Semak Belukar TNI.

Kendati menemukan banyak keterbatasan dan hambatan yang dihadapi personel di pos-pos tersebut, Kapolda mengapresiasi dedikasi dan motivasi para personel untuk mengamankan wilayah itu dari gangguan oleh KKB.

Kapolda menegaskan bahwa kehadiran personel Polri dan TNI di wilayah-wilayah yang rawan itu dalam rangka menciptakan situasi yang aman dan kondusif.

"Anggota harus bisa membedakan mana orang biasa dan mana orang luar biasa," imbau Irjen Pol. Paulus.

Baca juga: Kapolda Papua ingatkan anggota tidak boleh lengah

Kapolda juga meminta para komandan pasukan satgas khusus maupun BKO dari berbagai polda agar selalu mengingatkan anggotanya dalam hal disiplin agar tetap memperhatikan body system serta tidak boleh bepergian sendiri-sendiri agar tidak terjadi hal-hal yang dapat merugikan anggota tersebut.

Pengamanan di wilayah Papua, kata Kapolada, makin ditingkatkan menyusul terjadinya serangkaian aksi kekerasan, seperti kasus pembakaran sejumlah gedung dan fasilitas pemerintah serta pusat-pusat ekonomi di Jayapura, Senin (29/8), kemudian kerusuhan massa di Wamena, Senin (23/9), serta penembakan tukang ojek dan penjaga kios di Ilaga di akhir September.

Pewarta: Evarianus Supar
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019